DEPOK – Upaya pembenahan sarana dan prasaarana tarnsportasi yang semakin semrawut dan hampir setiap hari terjadi kemacetan jajaran Pemkot Depok mengajukan usulan ke Kementerian Perhubungan RI untuk membangun jalur transportasi berbasis rel atau kereta commuter.
“Kami memang tengah mengusulkan dan berdialog untuk mencari langkah yang tepat penangganan transportasi di wilayah Kota Depok berbasis rel untuk jangka panjang maupun jangka pendek mendatang,” kata Wali Kota Muhammad Idris didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wihana usaia bertemua dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub RI Djoko Sasono, Minggu (26/1).
Ada empat usulan dari Pemkot Depok berkaitan rencana transportasi berbasis rel saat silahturahmi ke Sekjen Kemenhub beberapa waktu lalu antara lain sebagai salah satu upaya maupun langkah tarnsportasi yang menghubungkan wilayah perbatasan DKI Jakarta dan daerah penunjang khususnya Kota Depok.
Namun usulan tersbeut tentunya membutuhkan studi kelayakan, masukan, saran serta kriktik berbagai unsur penunjang lainnya termasuk masyarakat luas, ujarnya ini salah satu rencana ke depan yang memang harus dilakukan melihat kondisi kemajuan serta kepadatan arus lalulintas yang ada.
Ke empat koridor yang diusulkan dan direncanakan dari Pemkot Depok antara lain koridor 1 sepanjang 10,8 KM yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur, koridor 2 sepanjang 16,7 KM dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
“Selain itu untuk koridor 3 sepanjang sepanjang 10,7 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari, serta koridor 4 sepanjang 13,8 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri,” imbuhnya yang berharap dapat ditetapkan pemerintah sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) serta direalisasikan serta bisa mendapatkan pendampingan dari Kemenhub RI. (anton/tri)
