Siaga Banjir, Warga Bidara Cina Pilih Ngopi dengan Penjaga Pintu Air

Jumat 24 Jan 2020, 06:35 WIB
alat peringatan banjir

alat peringatan banjir

JAKARTA - Warga RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, tak mengharapkan alat peringatan banjir di wilayahnya kembali berfungsi. Pasalnya, sejak rusaknya alat beberapa waktu lalu, mereka sudah mengambil langkah seribu untuk berkenalan dengan penjaga pintu air agar mendapatkan informasi ketinggian air.

Ketua RW 07 kelurahan Bidara Cina, Mamat Sahroni mengatakan, sejak rusaknya alat peringatan bencana, warga termasuk dirinya sudah melakukan berbagai cara. Sejak 2007 warganya membangun jejaring guna mendapat informasi tinggi air lebih cepat.

"Ya kita kenalan sama penjaga Bendungan Katulampa, Pos Pantau Depok, dan Pintu Air Manggarai," katanya, Kamis (23/1/2020).

Langkah yang diambil warga itu, kata Mamat, agar para penjaga yang tahu ketinggian air, dapat dengan segera mengabarkan sebelum air tiba di Jakarta. Cara ini membuat warga RW 07 belajar tahu lama waktu uang dibutuhkan sebelum debit air dari Bogor tiba di Depok lalu akhirnya ke pemukiman mereka.

"Jadi kita enggak perlu nunggu alat peringatan banjir, karena sudah bisa prediksi kapan air sampai begitu dapat kabar dari Bogor dan Depok," ujarnya.

Tak sekedar mengenal, sambung Mamat, setiap tahun pengurus RW 07 yang mewakili 14 RT korban banjir datang menemui penjaga tersebut. Kedatangan warga tak lepas sebagai ucapan terima kasih kepada para penjaga bendungan dan pos pantau.

"Ya ngobrol, ngopi bareng. Biar mereka juga kenal sama kita dan enggak lupa ngasih kabar kalau air di Bogor dan Depok sudah naik," tuturnya.

Upaya yang dilakukan sejak 2007 itu merupakan cara yang paling ampuh yang dilakukan warga untuk mengantisipasi banjir. Sehingga ketika ada wacana perbaikan atau pergantian alat peringatan banjir, dinilainya tidak perlu.

"Menurut saya percuma juga diperbaiki, karena warga sudah melakukan berbagai cara," ungkapnya.

Alat peringatan banjir itu sendiri, sambung Mamat, memang selama ini terpasang di Pos RW 07. Namun alat yang ada tak pernah sekalipun berbunyi memperingati warga saat banjir tiba.

"Karena selama ini kalau air mau naik kita kirim informasi lewat grup WhatsApp, dan bahkan ada juga yang keliling memperingati warga biar siap-siap mengungsi," pungkasnya. (ifand/yp)

Berita Terkait

News Update