Mendadak Mundur, Ini Kata Agung Wicaksono Saat Pamit sebagai Dirut Transjakarta

Kamis 23 Jan 2020, 18:45 WIB
Agung Wicaksono yang mundur darai jabatan Direktur Utama Transjakarta.

Agung Wicaksono yang mundur darai jabatan Direktur Utama Transjakarta.

JAKARTA  -   Kabar mengejutkan datang dari jajaran PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta), secara mendadak Agung Wicaksono berpamitan mundur sebagai Direktur Utama Transjakarta. Dia mengaku hendak fokus memprioritaskan masa depan keluarga.

Kabar tersebut disampaikan Agung melalui sebuah tulisan. Awalnya ia menuliskan pertama kali ditunjuk untuk mengisi kursi Dirut Transjakarta pada 30 Oktober 2018 berpindah dari MRT Jakarta sebagai Direktur Operasi dan Maintenence.

"Saya dihadirkan ke Transjakarta dari MRT Jakarta untuk menjalankan integrasi. Alhamdulillah dengan MRT dan LRT yang sudah terintegrasi, menjadi satu bagian dengan Transjakarta sebagai wujud integrasi lebih dari satu juta pelanggan/hari terlayani dalam sebuah system transportasi JakLingko," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/1/2020).

Agung juga membeberkan sejumlah prestasi yang telah dicapai Transjakarta sebagai salah satu moda transportasi publik kebanggan warga Jakarta. Diantaranya integrasi antara Transjakarta dan MRT di awal tahun 2019 dan integrasi antara Transjakarta dengan LRT.

"Sampai saat ini telah ada 65 rute integrasi MRT, 20 rute integrasi LRT, dan 156 rute integrasi KRL dan Mikrotrans telah tergabung dengan Transjakarta sebanyak 69 rute, menjadi satu dalam program Jak Lingko yang dicanangan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dengan standar pelayanan minimum yang baik untuk warga DKI Jakarta," ucap dia.

Agung melanjutkan, misi integrasi yang paling iconic yang akan ada di Jakarta yaitu skybridge dan Cakra Selaras Wahana yang akan menghubungkan antara Halte koridor 13 Transjakarta CSW dengan stasiun MRT ASEAN yang pembangunannya telah dimulai.

"Terima kasih Gubernur DKI Jakarta Bapak Integrasi Transportasi Anies Rasyid Baswedan, telah mengijinkan saya mengundurkan diri karena alasan pribadi untuk kebutuhan keluarga saya. Untuk masa depan juga, masa depan Indonesia terutama keluarga saya," kata Agung.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberinya kesempatan turut andil dalam mengembangkan layanan transportasi di Jakarta selama tiga tahun, dua tahun di MRT dan lebih satu tahun di Transjakarta.

Meski tidak lagi ikut berkontribusi langsung dalam kemajuan transportasi di Jakarta, tetapi Agung yakin transportasi di Ibu Kota akan  maju. Selain itu ia yakin penggantinya mampu meneruskan perjuangan Transjakarta dalam mewujudkan layanan transportasi yang aman, nyaman, murah, modern dan terintegrasi menuju layanan hingga 5.0. 

"Saya memohon maaf apabila selama bertugas masih banyak kekurangan. Sampai jumpa lagi seperti biasa di halte atau stasiun atau di atas bus dan kereta, kali ini sebagai penumpang biasa, bagian dari satu juta pelanggan kita," tutup Agung. (yendhi/yp)

Berita Terkait

News Update