ADVERTISEMENT

Luncurkan Program Sembako, Mensos Berharap Angka Kemiskinan Turun Dibawah 9 Persen

Kamis, 23 Januari 2020 11:20 WIB

Share
Luncurkan Program Sembako, Mensos Berharap Angka Kemiskinan Turun Dibawah 9 Persen

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA –Mulai tahun 2020 ini, pemerintah mentransformasikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi Program Sembako.

Menurut  Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Program Sembako diharapkan   menekan angka kemiskinan  sampai di bawah 9%.

Mengutip survei Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Maret 2019, angka kemiskinaan di Indonesia tercatat sebesar 9,41%. Adapun dalam survei terbaru BPS, yakni September 2019, angka kemiskinan turun lagi, menjadi 9,22%.

“Menurut BPS, ada peran BPNT dalam penurunan angka kemiskinan tersebut. Oleh karena itu, dengan Program Sembako diharapkan tingkat kemiskinan akan terus menurun. Target pemerintah di bawah 9% tahun 2020 ini,” kata Mensos dalam Kegiatan Sosialisasi Program Sembako di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Dalam Program Sembako, indeks bantuan dinaikkan dari Rp110.000/Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi Rp150.000. Kemudian bahan pangan ditambah, selain beras dan telur juga ditambah daging ayam, ikan, dan sayur-sayuran (khususnya kacang-kacangan).

“Jadi karena ada yang baru, ini makanya perlu disosialisasikan. Kalau indeks bantuan dari Rp110.000 menjadi Rp150.000 itu berarti ada peningkatan Rp40.000. Inilah yang direferensikan untuk Program Sembako. Namun kan dipaketkan dengan BPNT,” kata Mensos.

Menurut Mensos Juliari, peluncuran Program Sembako juga tidak lepas dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama menekan angka stunting yang masih tinggi di Indonesia. “Sehingga Kementerian Sosial dipandang bisa ikut berkontribusi dalam program penanganan stunting,” kata Mensos.

Untuk mekanisme penyaluran bantuan, menurut Mensos, masih menggunakan mekanisme BPNT. Yakni disalurkan secara non tunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ke e-warong yang sudah ditentukan. “Masih memakai kartu lama (KKS). Jadi per hari ini kita belum ada pengadaan kartu baru. Kami masih menggunakan KKS ya,” kata Mensos.

Untuk terus meningkatkan dan mendukung kualitas pelayanan Program Sembako, Mensos Juliari meminta bank-bank Himbara untuk meningkatkan jumlah e-warong. Sebab ia melihat, rasio e-warong masih kurang dibandingkan dengan jumlah KPM.

“Teman-teman Himbara kan yang bersentuhan langsung dengan e-warong. Saya minta mereka memperbanyak jumlah e-warong. Sebab saya dengar ada satu e-warong yang menangani satu kecamatan, misalnya. Ini kan terlalu luas,” katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Redaksi
Editor: Redaksi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT