190 Pohon Ditebang di Monas, DKI Janji Ganti 10 Kali Lipat

Rabu 22 Jan 2020, 06:20 WIB
Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta (toga)

Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta (toga)

JAKARTA - Pemorov DKI Jakarta memastikan bakal mengganti 190 pohon yang ditebang dengan 10 kali lipat atau sekitar 1900 pohon. Intinya, kawasan bakal lebih hijau dibanding saat ini.

Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang, Pertahanan, dan Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta, Heru Hermawanto, mengatakan setelah revitalisasi tuntas maka kawasan Monas bakal semakin hijau dan indah.

"Pohon yang sudah ditebang diganti dengan tanaman lainnya. Jumlahnya bahkan lebih dari 10 kali lipat dari pohon yang ditebang. Dalam pengerjaan ini, ada 190 pohon yang ditebang,"jelasnya, Selasa (21/1).

Oada bagian lain, Heru mengakui terjadi pelambatan penyelesaian revitalisasi Monas yang seharusnya tuntas Desember 2019. Namun, karena pemenang sayembara terlambat menyerahkan hasilnya maka pekerjaan jadi telat.

“Pemenang lombanya baru ngasih detail di bulan September. Mendesain dan menuangkan itu tidak mudah. Kalau kita buat detailnya mah ayuk (cepat dikerjakan),” kata Heru.

Heru menjelaskan, keterlambatan penyerahan desain revitalisasi berujung kepada proses pengerjaan. Setelah melewati proses tender untuk kontraktor, pengerjaan revitalisasi sisi selatan Monas baru dilakukan pada November 2019.

Heru mengatakan, tadinya proses revitalisasi ditargetkan akan selesai pada Desember 2019. Namun, target tersebut tidak tercapai. Kontraktor lalu meminta perpanjangan waktu.

Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menyidak proyek revitalisasi sisi selatan Monas yang gundul. Dalam proyek revitalisasi ini ada 190 pohon harus ditebang.

Saat menyidak, sejumlah anggota DPRD mempertanyakan kejelasan dari proyek ini. Nyatanya, dia mengatakan, revitalisasi ini menggunakan anggaran 2019.

"Pekerjaannya ini adalah anggaran 2019, dikerjakan tahun 2020. Masa kerjanya kita cek 50 hari kerja. Makanya saya terkejut juga melihat pekerjaan ini, kok dipaksain seperti ini," kata Anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PDIP Pandapotan Sinaga.(john/yp)

Berita Terkait
News Update