Sandi Uno Calon Kuat 2024, Prabowo Menyerah?

Selasa 21 Jan 2020, 06:35 WIB
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

BAGI Sandiaga Uno, kalah nyawapres di 2019 bukanlah akhir segalanya. Bisa saja 2024 berkibar, apa lagi Presiden Jokowi sudah menyemangati lewat kata bersayap, “Sandiaga Uno hati-hati di 2024”. Lalu bagaimana dengan Capres bertahan Prabowo, apakah sudah menyerah di tahun itu. Waktu masih panjang, bisa saja muncul kuda hitam di saat-saat terakhir nanti.

Setelah menang Pilkada 2017, sebetulnya Sandiaga Uno sudah nyaman jadi Wagub DKI. Tapi dinamika Pilpres 2019 menjadikan dia terbujuk rayuan Prabowo untuk jadi Cawapresnya. Membayangkan jadi Wapres itu lebih nyaman, Sandiaga Uno terjebak pada pepatah lama, “Mengharapkan guntur di langit air di tempayan ditumpahkan.”

Dan memang itu yang terjadi. Prabowo kalah nyapres untuk sekian kalinya, dan Sandiaga Uno pun gagal jadi Wapres. Padahal kantong dia sudah babak belur. Baik ketika Nyagub DKI maupun jadi Cawapres Prabowo. Di luaran waktu itu memang beredar isyu, Prabowo mengajak Sandiaga kan sekedar untuk penyandang dana.

Dalam acara HIPMI beberapa hari lalu, Presiden Jokowi di depan para pengusaha muda nembak Sandiaga Uno dengan kata-kata bersayap, “Sandiaga Uno, hati-hati tahun 2024.” Namanya juga kata bersayap, maka bebas orang menafsirkan. Bisa itu untuk memberi semangat Sandiaga Uno, bisa juga ada maksud lain.

Kenapa yang disuruh berhati-hati bukan Anies Baswedan, yang gelagatnya memang juga mengincar Istana? Jokowi yang sudah tahu “kartu”-nya Gubernur DKI itu, sepertinya pesimis jika ingin maju di 2024. Sebab selama menjadi Gubernur DKI, banyak kebijakannya yang asal beda, tak peduli berseberangan dengan pemerintah pusat.

Tapi jika peluang Sandiaga Uno di 2024 cukup besar, itu bisa dimaklumi. Debutnya menjadi Wagub dan Cawapres, merupakan tabungan suara yang bisa dimanfaatkan di 2024. Soal dana, jangan tanya, uang Sandiaga nyaris tak berseri. Tapi jika dia maju, apakah tidak sungkan dengan Prabowo. Bagaimana jika nanti dicap sebagai kacang lupa kulitnya.

Pada 2024 nanti usia Prabowo sudah 73 tahun. Masihkah dia mau Nyapres, tertarikkah rakyat pada Capres “anggur kolesom” (baca: orangtua). Soal dana memang tak diragukan lagi, tapi secara fisik masihkah dia rosa-rosa macam Mbah Marijan? (gunarso ts) 

News Update