Soal Penebangan 190 Pohon di Monas, DPRD DKI Akan Panggil SKPD Terkait

Senin 20 Jan 2020, 13:20 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.

JAKARTA  -  Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengaku heran dan menyayangkan tindakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menebang190 pohon di kawasan Monumen Nasional (Monas) dengan dalih revitalisasi untuk ruang terbuka publik serta integrasi transportasi.

Prasetyo mengingatkan, ratusan pohon ditebang itu berukuran besar dan tentunya telah menghabiskan  waktu lama untuk tumbuh sebesar itu. Sangat disayangkan ketika Jakarta masih membutuhkan penghijauan namun justru dilakukan penebangan pohon.

"Ini yang kadang saya heran, apa lagi? Sangat disayangkan karena pohon-pohon di Monas itu sudah besar-besar dan butuh puluhan tahun untuk Jakarta memiliki pohon seperti itu lagi," kata pejabat yang akrab disapa Pras, saat dihubungi, Senin (20/1/2020).

Politisi PDI-P ini merasa aneh karena negara-negara lain berlomba-lomba melakukan penghijauan namun Pemprov DKI malah menebang pohon dengan jumlah tidak sedikit.

"Lagi pula yang saya tahu Monas itu cagar budaya, nggak boleh sembarangan revitalisasi. Makanya perlu ditinjau lagi konsep, kajian, dan rencana induknya seperti apa," tegas Pras.

Untuk itu, Pras melalui Komisi D DPRD DKI berencana memanggil pihak terkait untuk memberikan penjelasan terkait konsep revitalisasi kawasan Monas. Dalam hal ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di antaranya  Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) serta UPK Monas.

"Saya akan minta Komisi D untuk memanggil SKPD terkait. Karena cagar budaya tadi, Monas tidak bisa sembarang diperlakukan, untuk bangun ini itu," ucap dia.

Sementara terkait anggaran Rp114,47 miliar untuk revitalisasi Monas, Pras menyebut DPRD DKI telah mengetahui karena dibahas dalam Badan Anggaran (Banggar). Namun, setahu dirinya revitalisasi hanya berkaitan dengan penyelenggaraan balap mobil Formula E.

"Kalau alasannya untuk penghijauan kedepannya, ini tidak menambah luas RTH baru kok. Bukannya malah mubazir, kalau saya bilang sih mubazir karena ini uang rakyat, yang saat ini lagi takut-takutnya nih sama banjir. Kenapa anggaran segitu besar bukan buat penanganan banjir," tandas Pras.

Berdasarkan siaran Pers Pemprov DKI, Kepala Unit Pengelola Monas, Muhamad Isa Sanuri, mengatakan rancangan utama revitalisasi adalah membangun Lapangan Plaza sebagai wadah ekspresi warga di setiap sisi Monas. Serta pembangunan kolam yang dapat merefleksikan bayangan Tugu Monas.

Saat ini proses revitalisasi mulai dilaksanakan di area Plaza Selatan seluas 34.841 m2. Namun, Isa mengklaim tidak melakukan penebangan melainkan pemindahan pohon.

Berita Terkait

News Update