Demi Buah Hati, Acil Ngaspal

Senin 20 Jan 2020, 08:05 WIB

JAKARTA - Sekalipun haus bukan berarti harus minum racun. Itulah prinsip yang dipegang Ade Maulana (33). Apapun dilakukannya demi sang buah hati.

Sepeninggal sang suami, perempuan mungil ini harus banting tulang untuk melanjutkan kehidupan. Apapun dikerjakan. Termasuk menjadi pengemudi ojek online. Pekerjaan yang identik dengan kaum laki-laki tak membuatnya canggung untuk menjalani pekerjaan tersebut. 

“Dalam pikiran saya hanya ada nama anak saya. Jadi saya harus bertahan dan apapun akan saya lakukan selama itu halal,” ujar Ade yang kerap disapa Acil oleh  sesama pengojek online. 

Diakui Ade dipilihnya menjadi pengemudi ojek online karena waktunya fleksibel. Sembari mencari nafkah ia pun masih bisa mengurus anak lelakinya yang masih 8 tahun dan duduk di kelas 2 SD tersebut. 

“Setelah subuh saya keluar cari penumpang. Siang saya pulang urus anak saya. Sore kembali saya ngojek,” ucapnya.

Walaupun ditambahkannya meski telah membagi waktu, namun tetap saja terkadang anaknya tetap meminta dirinya untuk lebih lama di rumah. “Iya kadang anak meminta saya untuk di rumah menemaninya sarapan. Dan kadang juga makan siang. Mau nggak mau saya menurutinya,” katanya. 

Perempuan kelahiran November 1986 yang tinggal mengontrak di Kemayoran, Jakarta Pusat,  ini  tak menampik saat menjalani profesinya kerap digoda. Baik dari rekan pengojek lainnya maupun dari penumpang.

“Ya paling kalau dari rekan pengojek lain itu saya dibilang kecil-kecil kok ngojek awas ditilang. Kalau dari penumpang banyak yang ragu saya bisa bawa motor. Mungkin karena tubuh saya yang kecil jadi tidak jarang penumpangnya yang menawarkan untuk yang mengemudi,” tukasnya.

Namun hal itu semua tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap mencari nafkah. “Sekarang ini saya hanya bisa bersyukur karena masih bisa mencari nafkah untuk membiayai hidup saya dan anak saya,” tukasnya.

Tidak kurang uang sekitar Rp300 ribu ia peroleh dari hasil mengojek setiap harinya. Uang tersebut ia gunakan untuk membayar kontrakan Rp700 ribu perbulan. (guruh/st)

News Update