ISI otak Suhanda, 25, agaknya soal selangkangan melulu. Sudah punya istri, masih juga mengincar adik iparnya yang masih 15 tahun. Pas rumah mertua sepi, anak ini dipaksa melayani nafsunya. Karena ketagihan, sudah 7 kali Suhanda menodai adik iparnya. Tapi yang ke-7 itulah ketahuan dan menjadi urusan polisi.
Sebetulnya kisah ini sangat klasik, karena saking seringnya kejadian. Asal ada adik ipar cantik, selalu ada saja kakak ipar yang celamitan. Tak peduli masih ABG, yang ibaratnya buah mangga masih asem karena belum ada tempurungnya, dimakan juga buat rujakan. Maka dalam masyarakat Jawa, ipar suka disebut ipe, karena itu dianggap kepanjangan kata: iki ya penak!
Suhanda yang tinggal di desa di Cianjur, dalam usia begitu muda sudah punya istri, Jiah namanya. Buat ukuran desa, wajah dan penampilan lumayan juga. Dengan demikian diharapkan, setelah ada bini Suhanda punya tanggungjawab pada keluarga, tak lagi jadi pemalas.
Tapi rupanya Suhanda memang sosok lelaki yang suka celamitan. Meski sudah ada istri yang siap melayani “kebutuhan” kapan saja, dia masih memikirkan juga perempuan lain. Celakanya yang diincar justru adik ipar sendiri, yang masih dalam usia ABG. Ibarat mangga masih sangat muda, rasanya pastilah asem. Jika kulit luar si mangga ada kuningnya, itu bukan masak tapi karena dilempar anak-anak.
Begitulah, Suhanda kepengin begituan bersama adik ipar. Ketika rumah mertua sepi, sekitar pukul 19.00 dia masuk rumah dan merayu si adik ipar agar mau diajak berhubungan intim bak suami istri. Awalnya si ABG menolak, tapi karena digaransi akan dinikahi jika hamil, akhirnya Sunih pun bertekuk lutut pada Suhanda.
Sejak itu Suhanda jadi ketagihan. Asal ada peluang adik ipar digoyang. Pada hubungan intim yang ke-7 kalinya, kebetulan rumah masih ramai, sehingga si ABG dibawa ke samping rumah. Dengan beralaskan plastik adegan mesum itu terjadilah. Tapi sial, baru saja pemanasan terlihat orang yang hendak pipis. Begitu disorot senter, lho….ada orang begituan.
Saksi mata lapor pada orangtua adik ipar dan Suhanda pun ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui telah menodai adik iparnya sebanyak 7 kali. Tentu saja kabar ditangkapnya Suhanda mengagetkan sang istri. Pamitnya mau nongkrong bersama kawan-kawan, eh malah menodai adik ipar sendiri.
Lain kali kalau mau nongkrong, burungnya jangan dibawa. (gunarso ts)