ADVERTISEMENT

Kerjasama Indonesia-UEA, Bukti BUMN Jadi Daya Tarik Bagi Investor Dunia

Rabu, 15 Januari 2020 16:37 WIB

Share
Kerjasama Indonesia-UEA, Bukti BUMN Jadi Daya Tarik Bagi Investor Dunia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab (UEA) menghasilkan sebuah perjanjian kerjasama dengan nilai investasi yang sangat besar, khususnya terhadap Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kerjasama Indonesia-UEA ini setidaknya menjadi bagian dari 11 perjanjian proyek dengan nilai Rp314,9 triliun atau USD 22,89 miliar. Sejumlah perusahaan BUMN yang terlibat kerjasama ini antara lain PT. Pertamina (Persero), PT. PLN (Persero), hingga PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan hal ini sebagai bukti Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi terbaik di dunia.

"Berbagai komitmen yang sudah ditandatangani itu menjadi bukti, meski ekonomi global lagi bergejolak namun Indonesia masih menarik perhatian dunia untuk berinvestasi," ucap Mamit di Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Pada bidang energi, investasi UEA akan ditanamkan pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Perusahaan energi baru terbarukan (EBT) Masdar, yang berbasis di Abu Dhabi, nantinya akan bermitra dengan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBi) membangun PLTS Terapung Cirata sebesar 145 Mega Watt Peak (MWp).

Investasi di pembangkit ini diperkirakan mencapai Rp1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata diproyeksikan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.

Selain itu disepakati kerjasama dalam sektor migas, seperti pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan antara Pertamina dengan Mubadala, potensi minyak mentah di Balongan antara Pertamina dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), hingga penyediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) antara ADNOC dengan Pertamina.

Pada subsektor mineral, ditandatangani kerjasama Emirates Global Aluminium (EGA) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam rangka penambahan produksi ingot alloy dan billet.

"Berbagai proyek hasil kerjasama ini akan menjadi upaya BUMN dalam melakukan transfer knowladge. Dengan begitu ke depan daya saing BUMN kita juga bakal lebih baik," ucap Mamit.

Meski masih dalam tahap komitmen investasi, Mamit mengaku masih ada hal penting yang harus dikerjakan pemerintah untuk meningkatkan status menjadi realisasi investasi. Hal itu adalah penyederhanaan regulasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT