IRAN – Militer Iran dalam pernyataan resminya mengaku secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi milik pemerintah Iran, mereka menyebut peristiwa itu terjadi akibat 'kesalahan manusia'.
Iran beralasan, pesawat maskapai Ukrainian International Airlines melintasi kawasan sensitif di sekitar markas Garda Revolusi Iran, demikian dilansir BBC.
Dalam pernyataan resminya, angkatan bersenjata Iran menyebut akan menindak para pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu secara transparan.
Sejak insiden yang menewaskan 176 orang itu, Rabu (8/1/2019), Iran sebelumnya membantah rudal mereka menghancurkan pesawat rute Teheran-Kiev-Toronto tersebut.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke dua basis militer Amerika Serikat di Irak.
Pesawat jenis Boeing 737-800 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran.
Media massa di AS berspekulasi bahwa Iran keliru mengidentifikasi pesawat berpenumpang itu sebagai pesawat tempur. Perkiraan itu muncul karena dalam beberapa hari terakhir, Iran tengah menyusun serangan balas dendam terhadap AS.
Iran meluncurkan sejumlah rudal ke basis militer AS di Timur Tengah sejak otoritas AS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Qaem Soleimani, pimpinan tinggi Garda Revolusi Iran.
Dalam cuitannya di Twitter, Sabtu (11/01), Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menyebut AS semestinya juga disalahkan dalam insiden pesawat penumpang Ukraina.
Walau sejumlah bukti menunjukkan serangan rudal memang direncanakan, Iran menjanjikan penyelidikan penuh atas kejadian itu.
Meski begitu, terdapat kekhawatiran bahwa bukti-bukti penting bakal dihilangkan. Alasannya, siaran televisi Iran memperlihatkan seorang penggali mekanik yang turut terlibat membersihkan puing-puing pesawat.
Jumat kemarin, Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne, mengingatkan Iran bahwa seluruh dunia menyaksikan yang terjadi. Ia berkata, keluarga para korban menginginkan kebenaran di balik insiden tersebut.
Pernyataan Champagne keluar sehari setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengaku mendapatkan laporan intelijen tentang pesawat Ukraina yang ditembak jatuh rudal darat Iran.
Video yang didapatkan New York Times memperlihatkan sebuah rudal yang terbang di langit Teheran. Dalam video itu, ledakan besar kemudian terjadi setelah rudal menghantam pesawat.
Sekitar 10 detik setelah kejadian itu, ledakan keras terdengar dari darat. Pesawat yang terbakar sempat terlihat terus mengudara.(tri)