INDRAMAYU – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, A.R. Hakim menegaskan, jumlah raman atau nilai penjualan hasil tangkapan laut yang dihasilkan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat selama tahun 2019 mencapai Rp 20 Milyar lebih.
“Jumlah raman atau nilai penjualan hasil tangkapan laut yang dicapai para nelayan di TPI Desa Dadap selama tahun 2019 itu persisnya mencapai Rp20.981.434.200,” ujar A.R. Hakim, usai menghadiri upacara tradisi Nadran masyarakat nelayan Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jabar, Kamis (9/1/2020).
Menurut A. R. Hakim, dengan total nilai penjualan hasil tangkapan laut yang dihasilkan nelayan Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu sebesar itu maka mampu memberikan kontribusi atau pemasukan keuangan ke kas daerah Kabupaten Indramayu dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama setahun sebesar Rp 472.082.269.
Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat mengatakan, upacara tradisi nadran harus terus dilaksanakan masyarakat nelayan. Hal itu karena merupakan suatu bentuk ungkapan syukur kepada Allah Swt atas berkah rezeki yang telah diraih para nelayan dari hasil kekayaan laut sehingga warga Desa Dadap mendapatkan sumber penghasilan dari laut.
Ia menambahkan, melalui upacara tradisi nadran ini diharapkan menjadi pemersatu masyarakat untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Indramayu. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Indramayu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Desa Dadap dan sekitarnya yang telah berkontribusi dalam pembangunan,” ujarnya.
Dikatakan, masyarakat yang bekerja sebagai nelayan telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan di Kabupaten Indramayu. “Melalui hasil tangkapan laut nelayan ini ada kontribusi PAD yang dipergunakan untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Indramayu,” tegasnya. (taryani/tri)
