TANGERANG – Karyawan PT Bumi Sejahtera Ariya (BSA) yang mengelola RS Ariya Medika, Jatake, Kecamatan Jatiuwung berunjuk rasa di depan Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, kemarin.
Ahmad Yani koordinator unjuk rasa, mengatakan kedatangan mereka untuk menuntut agar kejaksaan segera mengeksekusi Putusan Mahkamah Agung.
"Dalam amar putusannya pengadilan memerintahkan mengembalikan uang sebesar Rp 7.000.000.000 milik perusahaan yang dipindahkan ke rekening pribadi Hartanto Jusman yang juga Direktur Utama PT BSA.
Namun tindak pidana tersebut dibebaskan oleh Mahkamah Agung. Uang milik PT BSA dikembalikan ke perusahan.
"Bagi kami tidak masalah atas putusan tersebut selama uang itu dikembalikan untuk pembayaran pesangon kami," tandasnya.
PT Bumi sejahtera Ariya yang mengelola RS Ariya Medika tutup karena ijin operasionalnya tidak diperpanjang.
Menurut peraturan yang berlaku 6 bulan sebelum habis masa berlakunya, seharusnya PT BSA memperpanjang ijin operasional RS Ariya Medika ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang.
“Ijin operasional RS Ariya Medika akan habis masa berlakunya 20 April 2020, tetapi sampai dihentikan operasional RS Ariya Medika pada 20 Desember 2019 lalu oleh manajemen, Direktur PT BSA Hartanto Jusman tidak juga diperpanjang izin,” kata Ahmad Yani yang juga manajer HRD di RS Ariya Medika.
Ahmad Yani menambahkab, Dr Surya Direktur RS Ariya Medika yang telah mengundurkan diri, telah 3 kali mengirim surat permohonan kepada Hartanto Jusman untuk memperpanjang ijin operasional RS Ariya Medika.
Akibat tidak ada tanggapan dari Hartanto Jusman, akhirnya Dr Surya mengundurkan diri dan diikuti para dokter yang ada di RS Ariya Medika.
Karena tidak ada penanggung jawab medis dan tidak ada dokter itulah akhirnya manajemen RS Ariya Medika menghentikan operasional alias menutup RS Aiya Medika.
