BOGOR – Presiden Joko Widodo kembali mendatangi para korban bencana alam di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Selasa (7/1/2020).
Presiden datang kelokasi dengan memakai kemeja putih lengan panjang dan celana hitam, didampingi Pramono Anum, Sekretaris Kabinet, Menteri PUPR, Basuki Hadi Mulyono, dan Menteri Sosial, Juliari Batubara.
Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi menyerahkan uang tunai Rp100 juta kepada pengungsi.
Uang dalam satu tas karton warna cokelat ini oleh Jokowi diminta untuk digunakan bagi semua korban bencana di tenda pengungsi.
Trauma Healing
Sementara itu, Polwan Polres Bogor lakukan trauma healing ke anak-anak pengungsi.
Banyaknya anak-anak yang menjadi korban bencana alam tanah longsor dan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Bogor serta beberapa titik bencana yang belum dapat terakses dengan kendaraan bermotor, Polwan Polres Bogor turun lokasi.
Para Polwan memberi semangat dan memberikan trauma healing pasca bencana, khususnya bagi anak-anak.
Sejumlah anak berada didalam tenda pengungsian di lapangan sepakbola, lalu di hibur.
Senyum indah nan penuh harapan terpancar jelas pada setiap rautan wajah anak pengungsi korban bencana alam, ketika menyambut para Polwan dan ibu-ibu Bhayangkari di tenda pengungsian.
“Asalamualaikum anak-anak…..,” sapa AKP Yulita. Anak-anak sontak menjawab bersamaan dengan suara lantang “Waalaikumsalam warohmatullahi wabrokatu ibu-ibu polisi !,”
AKP Yulita dan anggotanya lalu mulai berinteraksi dengan memeluk salah satu anak pengungsi lalu memulai kegiatan trauma healing.
“Kami mulai dengan berinteraksi verbal serta kontak langsung dan memberikan sebuah cerita indah dibalik musibah,” kata AKP Yulita, di lokasi pengusian.
Tim Trauma Healing Polwan beserta Bhayangkari bernyanyi bersama, dengan lagu anak-anak, “Disana senang disini senang dimana-mana hatiku senang la la la…,”.
Rupanya lagu yang di pandu Bripda Carolina ini, di mengerti semua anak-anak.
Setelah bernyanyi bersama, kemudian kepada anak-anak, diberikan kado berupa buku dan alat tulis.
"Harapan kami, agar mereka tetap tekun belajar walau dalam tenda pengungsian," kata AKP Yulita.
Jamal (40), seorang bapak bersama keluarganya di tenda pengungsian mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pihak kepolisian yang dengan sukarela mau meluangkan waktunya untuk bertatap muka dan bersenda gurau memberikan hiburan dengan anak-anak korban bencana alam.
“Saya berterimakasih sekali kepada Pak Kapolres dan Pak Kapolsek yang telah menurunkan anggotanya yang mau menghibur dan membantu anak-anak kami," ucapnya. (yopi/tri)