JAKARTA - Sebuah foto sopir truk Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, tengah menyedot solar dari tangki BBM, viral di media sosial. Pencurian bahan bakar minyak yang biasa disebut 'kencing' diketahui terjadi di pasar Cakung, Jakarta Timur.
Dalam foto tersebut, tampak jelas truk milik Dinas Lingkungan Hidup DKI dengan nomor pintu T 1349 itu tengah parkir untuk mengambil sampah di Pasar Cakung. Namun, ulah nakal si sopir yang menyedot solar dari kendaraan itu terlihat jelas sambil menggunakan selang dan dua jerigen.
Atas viralnya hal itu, wartawan pun mencoba mencari tahu kebenaran yang ada. Hal yang mencengangkan akhirnya didapatkan berdasarkan keterangan dari beberapa pedagang yang mengaku sudah kerap kali melihat pemandangan itu.
Sebut saja Agus, pedagang yang menilai penyedotan solar dari tangki truk sampah itu, sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Menurutnya, hampir dua hari sekali setiap truk datang pencurian solar itu dilakukan. "Itu mobil dua hari sekali datang ambil sampah, saat sampah lagi dinaikin ke atas truk, sopirnya nyedot," katanya, Senin (6/1/2019).
Menurutnya, aksi sopir itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, dari solar yang diambil nantinya akan ada yang menampungnya dan dijual satu jerigen dengan harga Rp100 ribu. "Yang biasa jadi langganannya itu biasanya tukang parut kelapa. Kan lumayan 20 liter cuma seharga Rp100 ribu," ujarnya.
Awalnya, sambung Agus, tak ada yang mempedulikan. Lama kelamaan hal itu malah dijadikan sebagai uang tambahan si sopir dari hasil penjualan solar. "Kalau dua hari sekali bisa dapat Rp200 ribu, sebulan bisa saja si sopir dapat yang Rp3 juta," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Kasudin LH Jakarta Timur, Herwansyah yang dikonfirmasi mengaku kaget atas laporan tersebut. Menurutnya, ia akan menindak tegas ulah nakal anak buahnya. "Akan langsung saya tindaklanjuti hari ini," ungkapnya.
Ditambahkan Herwansyah, pihaknya akan memberikan sangsi tegas bagi sopir yang masih berbuat nekat itu. Karena menurutnya, itu merupakan aksi pencurian yang harus ditindak tegas. "Perbuatan itu sudah sangat tidak benar dan tidak bisa ditolerir, harus ditindak tegas," terangnya.
Ditambahkan mantan Kepala Badan Perencana Daerah (Bapedda) Kota Jakarta Selatan ini, pihaknya memang ini membersihkan oknum-oknum nakal. Hal itu tengah ia lakukan sejak ia menjabat sebagai Kasudin sejak tiga bulan lalu. "Ulah seperti itulah yang sudah mencoreng, saya akan langsung pecat," tegasnya. (Ifand/yp)