TANGSEL - Wali Kota Airin tetapkan masa tanggap darurat korban banjir dan longsor di tujuh kecamatan selama 14 hari untuk ditangani serius terlebih ada empat orang meninggal dunia.
"Kami menetapkan tanggap masa darurat untuk warga korban banjir yang merendam 119 titik lokasi dan membaut 2.500 orang mengungsi saat hujan deras Rabu (1/1)," kata Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany didampingi Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, Jumat (3/1/2020).
Dari 2.500 orang yang memgungsi di 119 titik banjit ada empat orang yang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Untuk membantu dan menanggani para korban serta membersihkan lumpur maupun sampah termasuk mengantisipasi banjir susulan maka diberlakukan tanggap darurat selama 14 hari.
Menurut dia, posko kesehatan dan dapur umum sudah siap semua di lokasi rawan banjir dibantu TNI, Polri, ormas dan masyarakat sekitar. "Yang paling utama pertama adalah masyarakat, manusianya dulu. Warga Tangsel-nya dulu diselamatkan, diselamatkan itu kalau yang sakit diobati, yang lapar dikasih makan, yang masih butuh tempat berteduh pengungsian ya dicari yang lebih baik lagi,” katanya.
Ditambahkan, Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, banjir kali ini merupakan yang terbesar terjadi di wilayah Tangsel. "Terlebih ketinggian air di beberapa titik bervariasi mulai dari satu meter hingga ada yang mencapai 3 meter lebih, " tuturnya.
Namun, dua hari ini sudah surut dan warga dibantu jajaran Pemkot Tangsel membersihkan lumpur serta sampah bawaan air banjir. (anton/win)
TANGSEL - Wali Kota Airin tetapkan masa tanggap darurat korban banjir dan longsor di tujuh kecamatan selama 14 hari untuk ditangani serius terlebih ada empat orang meninggal dunia.
"Kami menetapkan tanggap masa darurat untuk warga korban banjir yang merendam 119 titik lokasi dan membaut 2.500 orang mengungsi saat hujan deras Rabu (1/1)," kata Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany didampingi Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, Jumat (3/1/2020).
Dari 2.500 orang yang memgungsi di 119 titik banjit ada empat orang yang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Untuk membantu dan menanggani para korban serta membersihkan lumpur maupun sampah termasuk mengantisipasi banjir susulan maka diberlakukan tanggap darurat selama 14 hari.
Menurut dia, posko kesehatan dan dapur umum sudah siap semua di lokasi rawan banjir dibantu TNI, Polri, ormas dan masyarakat sekitar. "Yang paling utama pertama adalah masyarakat, manusianya dulu. Warga Tangsel-nya dulu diselamatkan, diselamatkan itu kalau yang sakit diobati, yang lapar dikasih makan, yang masih butuh tempat berteduh pengungsian ya dicari yang lebih baik lagi,” katanya.
Ditambahkan, Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, banjir kali ini merupakan yang terbesar terjadi di wilayah Tangsel. "Terlebih ketinggian air di beberapa titik bervariasi mulai dari satu meter hingga ada yang mencapai 3 meter lebih, " tuturnya.
Namun, dua hari ini sudah surut dan warga dibantu jajaran Pemkot Tangsel membersihkan lumpur serta sampah bawaan air banjir. (anton/win)