JAKARTA - Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet (DKK) Sekretariat Kabinet (Setkab), Thanon Aria Dewangga menyampaikan bahwa salah satu tantangan dalam era globalisasi adalah bagaimana mempertahankan identitas bangsa, salah satunya dengan cara mempertahankan karya-karya kebudayaan. Menerjemahkan karya sastra, menurut Thanon, sebagai salah satu bentuk kebudayaan, juga menjadi salah satu tantangan bagi para penerjemah. “Sekretariat Kabinet sebagai instasi pemerintah fungsional penerjemah, dalam bimbingan teknis kali ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan penerjemah selain punya skills di bidang bahasa, bahasa asing tapi kita juga harus mempunyai kapasitas untuk mampu menerjemahkan karya-karya sastra yang merupakan salah satu dari kebudayaan kita,” ujar Deputi DKK saat memberikan sambutan dalam acara Bimbingan Teknis Pengembangan Karier Pejabat Fungsional Penerjemah, di Hotel Royal Padjadjaran, Bogor, Jumat (8/11). Saat ini, sambung Thanon, Sekretariat Kabinet mempunyai 193 pejabat fungsional penerjemah yang dibina dan terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan penerjemahan di bidang sastra agar karya – karya sastra tersebut bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dalam kesempatan tersebut, Thanon menyampaikan bahwa pembinaan para penerjemah diperlukan karena beberapa faktor. “Yang pertama, dalam setiap pidato yang dilakukan oleh kepala negara atau kepala pemerintahan atau pimpinan-pimpinan instansi kita, saya pikir pelan-pelan kita harus mulai memasukkan unsur-unsur budaya atau unsur unsur sastra di dalamnya,” katanya. “Karena dengan memunculkan unsur yang tadi saya sampaikan, pidato itu tidak akan berkesan boring, tidak akan berkesan landai, tapi akan ada yang tidak boleh naik dan juga tidak ada yang turun, supaya bisa meningkatkan antara yang memberikan pidato dengan audiensnya. Kita tidak hanya berisi semata-mata hard content tapi juga ada soft content,” ujarnya. Ia mencontohkan pidato Presiden Joko Widodo saat pelantikan sebagai Presiden periode 2019-2024 menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Jusuf Kalla dengan bahasa Bugis. Yang kedua, menurut Thanon, karena sekarang era digitalisasi maka salah satu yang harus dilakukan sama-sama berpartisipasi untuk meningkatkan emotional branding. “Emotional branding dalam Rapat Terbatas, Presiden pada saat itu, beliau menekankan ada 4 tools of diplomacy. Yang pertama adalah olahraga, yang kedua adalah makanan, yang ketiga adalah film, yang keempat kebudayaan,” tambahnya. Hal ketiga, menurut Thanon, kelestarian budaya bangsa karena ada kekhawatiran punahnya bahasa daerah. “Yang keempat tentu untuk memperkuat identitas bangsa. Karena kita terkenal sebagai bangsa yang berisi keberagaman. Kita selalu mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika tapi secara tidak sadar kita sudah terpengaruh dengan budaya asing,” tutur Thanon yang kemudian mencontohkan upaya pemerintah Republik Korea untuk mempertahankan budaya salah satunya menerjemahkan semua buku dari negara lain diterjemahkan ke dalam bahasa Korea Selatan. Menurut Thanon, banyak sekali karya-karya sastra yang dapat diterjemahkan antara lain ada pantun, hikayat, prosa dan lain lain, yang sebetulnya berisi filosofi dan makna kehidupan bermasyarakat, sosial bernegara serta terkandung nila nilai positif. “Nah untuk itu tugas dari teman semua tugas dari kita dari masyarakat, bagaimana caranya agar peninggalan leluhur kita itu tidak ditinggalkan, sampai kepada anak cucu kita. Karya sastra menunjukkan bahwa negara kita adalah bangsa yang besar dan bangsa yang berbudaya. Untuk itu Sekretariat Kabinet sebagai instansi pemerintah akan melakukan berbagai berupaya untuk mendorong pelestarian bahasa daerah,” sambung Deputi DKK. Di akhir sambutan, Thanon mengingatkan kembali bahwa dalam kondisi era globalisasi tidak boleh meninggalkan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Untuk itu saya berharap salah satu kegiatan kita pagi hari ini adalah berupaya untuk melestarikan budaya kita dengan menerjemahkan karya-karya sastra kita sehingga bisa jadi lebih dikenal lagi di dunia internasional,” pungkas Deputi DKK. Turut hadir dalam acara tersebut Asdep Bidang Penyelenggaraan Sjahriati Rohmah dan Asdep Bidang Pelaporan Persidangan Heru Priyantono. (setkab/win)

Deputi DKK Setkab: Penerjemah Harus Mampu Terjemahkan Karya Sastra
Sabtu 09 Nov 2019, 01:01 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update
Ramalan Zodiak Cinta Besok Gemini, Taurus, dan Aries di 16 Maret 2025
15 Mar 2025, 06:27 WIB

Polemik Hari Jadi Persib Bandung, Antara Sejarah dan Kebanggaan Bobotoh
15 Mar 2025, 06:25 WIB

Cara Beli Emas Batangan Antam secara Online, Cukup Pakai Hp dengan Langkah-langkah Mudah
15 Mar 2025, 06:13 WIB

Cara Rekam Isi Voice Call WhatsApp di HP iPhone
15 Mar 2025, 06:07 WIB

Cara Upgrade Akun DANA Premium, Lengkap dengan Syaratnya!
15 Mar 2025, 06:03 WIB

Dapatkan Bansos Rp600 Ribu, Cek Informasi Penyaluran BPNT 2025
15 Mar 2025, 06:00 WIB
.jpg)
4 Cara Atur Keuangan Saat Mudik Lebaran Biar Hemat
15 Mar 2025, 05:47 WIB

Berusia 4 Abad, Masjid Kuno di Pandeglang Punya Bangunan Unik dari Kayu
15 Mar 2025, 05:44 WIB

Rezeki Nomplok! 6 Weton Ini Diramalkan Bakal Berlimpah Uang di April 2025
15 Mar 2025, 05:36 WIB

4 Shio Paling Beruntung Besok 16 Maret 2025, Makmur Mendadak!
15 Mar 2025, 05:30 WIB

Ramalan Weton Selasa Pon Tahun 2025: Rezeki, Kesehatan, dan Hubungan Sosial
15 Mar 2025, 05:30 WIB

Menangkan Saldo DANA Gratis Rp250.000, Cek Cara Klaim Bonus dari Aplikasi Penghasil Uang
15 Mar 2025, 05:30 WIB

Pemilik NIK KTP Ini Terdata Menerima Bansos PKH 2025, Cek Jadwal Pencairan dan Kategorinya di Sini
15 Mar 2025, 05:28 WIB

Ritual Maut Pengganda Uang Berakhir Tragis, Ibu dan Anak di Tambora Dihabisi
15 Mar 2025, 05:25 WIB

Ronaldo Bersinar, Al Nassr Tundukkan Al Kholood 3-1 di Saudi Pro League
15 Mar 2025, 05:23 WIB

Update Penting! Data Info GTK Sudah Diperbarui, Cek Sekarang
15 Mar 2025, 05:22 WIB

Cara Agar Bisa Live TikTok untuk Pemula Tanpa Harus Punya Banyak Followers
15 Mar 2025, 05:21 WIB
.jpg)
Polri Ancam Tindak Tegas Preman Berkedok Ormas yang Ganggu Investasi
15 Mar 2025, 05:19 WIB
