JAKARTA - Warga di RW 12 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, mengeluhkan proyek pembangunan Kereta Api cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, di musim panas mereka kebagian debu pembangunan, dan disaat hujan yang terus turun, mereka mulai diterjang banjir. Septian Dwi Cahyono, warga di RT 08/12, mengatakan nyaris satu tahun permukiman warga terdampak debu pengerjaan proyek yang ditangani PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). "Debu pengerjaan proyek masuk ke rumah. Karena mereka pas pengerjaan tanahnya enggak disiram, jadi debunya banyak," katanya, Minggu (3/11/2019). Akibat debu yang masuk itu, kata Dwi, bila dalam satu hari tak langsung dibersihkan, debu langsung menumpuk di bagian teras, dan ruang tamu rumahnya. Ia pun dalam satu hari sedikitnya harus dua kali menyapu dan mengepel. "Saya setiap hari juga harus nyiramin jalan depan rumah, biar debunya enggak masuk ke rumah," ujarnya. Menurut Dwi, RW 12 terutama RT 01, 07, 08, dan 09 paling terdampak debu pengerjaan proyek hajat nasional itu. Beruntung selama ini belum ada warga RW 12 yang mengalami masalah kesehatan sehingga mereka bersabar dan belum melayangkan protes. "Kalau yang sampai sakit sih belum ada, tapi memang anak-anak lebih rentan untuk sakit batuk, pilek," tuturnya. Jumain, warga lain, mengeluhkan kondisi serupa. Namun disaat ini, hujan yang terus turun membuat masalah baru muncul lingkungannya. "Gara-gara dibuat tanggul, makanya sekarang air masuk ke pemukiman kami yang tingginya mencapai 30 sentimeter," cetusnya. Tanggul yang dibangun pekerja proyek itu, kata Jumain digunakan sebagai akses jalan alat berat dan dump truck yang dikerahkan dalam proyek pembangunan Kereta Api Cepat. Akibat hal itu warga protes tanggul yang menghambat arus air dari permukiman ke Kali Sunter dibongkar PT KCIC yang diwakili PT Wika. "Setelah kami protes baru air surut. Jangan sampai itu tanggul dibangun lagi," tegasnya. Terkait hal itu, Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman mengatakan sudah melakukan pembicaraan dengan KCIC untuk dibuatkan posko kesehatan. Posko tersebut guna memastikan warga RW 12 tak mengalami masalah kesehatan karena debu imbas pengerjaan proyek. "Saya lagi usulkan untuk dibuka posko kesehatan untuk warga yang terkena dampak debu," ujarnya. Ia mengakui permukiman warga di RW 12 berada dekat lokasi pengerjaan proyek Kereta Api Cepat garapan PT KCIC yang merupakan perusahaan konsorsium gabungan. Dan dengan posko kesehatan yang diminta, ia juga berharap tak menggunakan tenaga medis dari Puskesmas Kelurahan/Kecamatan. "Untuk tenaga medisnya dari KCIC," ujarnya. (ifand/yp)

Ini Kata Warga yang Kena Dampak Proyek Pembangunan Kereta Api Cepat
Senin 04 Nov 2019, 07:59 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait

Jakarta
Antusiasme Tinggi, Ribuan Masyarakat Serbu Registrasi Tiket Gratis Uji Coba KA Cepat
Minggu 17 Sep 2023, 22:01 WIB
News Update

EKONOMI
Besaran Bantuan KJP Plus Tahap 2 2025 Lengkap dengan Jadwal dan Syaratnya
04 Agu 2025, 23:02 WIB

EKONOMI
5 Industri Masa Depan yang Bisa Bikin Kaya Raya Menurut Timothy Ronald
04 Agu 2025, 21:43 WIB

JAKARTA RAYA
Suka Duka Pedagang Bendera di Bekasi, Didi Tinggalkan Cirebon dengan Membawa Harapan
04 Agu 2025, 21:32 WIB


Nasional
Resmi Buka UMK Digital Fest 2025, Telkom Pacu Semangat Go Digital untuk UMKM
04 Agu 2025, 21:08 WIB



JAKARTA RAYA
Polisi Tetapkan Penumpang Lion Air Berteriak Bawa Bom sebagai Tersangka
04 Agu 2025, 20:25 WIB

JAKARTA RAYA
Pengibaran Bendera One Piece Marak, Polisi dan Satpol PP Pantau Warga Jakpus
04 Agu 2025, 20:23 WIB


JAKARTA RAYA
Pengamat Nilai Wali Kota Bekasi Tak Paham Kewajiban Sediakan Angkutan Umum
04 Agu 2025, 20:09 WIB



JAKARTA RAYA
Bendera One Piece Terpasang di GOR Laga Satria Bogor, Begini Kata Dispora
04 Agu 2025, 19:45 WIB


HIBURAN
Erika Carlina Tolak Kunjungan DJ Panda Usai Melahirkan, DJ Bravy Ungkap Alasan di Baliknya
04 Agu 2025, 19:41 WIB

