JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil Jatim XI Madura, Slamet Ariyadi meminta dua kelompok ormas yang sempat bentrok di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu bisa saling menahan diri dan tidak termakan isu hoaks yang berkembang.
Menurutnya, bentrokan dua kelompok ormas tersebut pecah lantaran didasari persoalan pribadi. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan beberapa orang yang diduga sebagai provokator dan pelaku perusakan.
"Kejadian tersebut hanya berurusan pada masalah pribadi bukan kelompok. Tapi ada pihak yang kemudian membuat berita hoaks menjadi awal dari keributan tersebut," ujar Slamet melalui keterangan tertulis, Rabu (30/10/2019).
Anggota DPR RI milenials ini meminta kepada tokoh masyarakat dapat mendamaikan situasi agar kembali rukun dan tidak mengganggu stabilitas keamanan Ibu Kota. Slamet akhirnya bertemu dengan tokoh setempat yakni Haji Lulung Lunggana untuk bersilaturahmi dan mencari solusi dari kejadian tersebut.
"Kami juga sudah meminta tokoh masyakarat yakni pak haji Lulung untuk melakukan mediasi dan agar tidak berlarut dan dapat damai agar tidak perlu dibesarkan. Ini juga sebagai bentuk silaturahmi kami. Alhamdulilah beliau selaku ketua Bamus Betawi sepakat untuk mendamaikan kedua kelompok tersebut," terang pria asli Sapeken, Madura ini.
Terkait kasus bentrokan itu sendiri dirinya menyerahkan seluruhnya kepada pihak berwajib. Slamet berharap pihak keamanan bertindak tegas kepada semua pihak yang terlibat dalam keributan tersebut.
"Saya memiliki harapan penanganan kepolisian ada penanganan intens dan kami percayakan pihak berwajib dapat menyelesaikan masalah ini," tuturnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (26/10/2019) terjadi bentrokan dua kelompok ormas berbeda di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Diduga bentrokan ini terkait dengan urusan pribadi. Polisi mengembangkan penyidikan untuk mencari pelaku yang menganiaya dua orang di lokasi bentrokan, sejumlah orang telah dimintai keterangan. (yendhi/ys)
