ADVERTISEMENT

Reformasi Total Koperasi, Kemenkop dan UKM Gandeng Pemuda Pancasila

Minggu, 27 Oktober 2019 20:30 WIB

Share
Reformasi Total Koperasi, Kemenkop dan UKM Gandeng Pemuda Pancasila

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) terus menggalakkan program Reformasi Total Koperasi sebagai strategi dalam membangun koperasi yang modern dan berkualitas. Hal itu disampaikan Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan, saat menghadiri Seminar Nasional hari kedua Mubes X Pemuda Pancasila, di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (27/10/2019). Rully mengatakan, salah satu langkah yang diambil melalui program tersebut yakni rehabilitasi berupa pengelolaan dan pemutakhiran data koperasi melalui online database system (ODS) dan membekukan atau membubarkan koperasi yang tidak aktif. “Sehingga dari jumlah koperasi pada tahun 2014 atau sebelum Program Reformasi Total Koperasi mencapai 212.570 unit, maka per tahun 2018 tinggal 138.140 unit usaha,” ujarnya di sela acara. Rully menambahkan, melalui langkah rehabilitasi, saat ini sebanyak 40.013 koperasi yang tidak aktif dan nakal dibubarkan dan sisanya masih dikaji. Menurutnya, koperasi saat ini membutuhkan kerjasama dengan Ormas Pemuda Pancasila. Terkait itu, langkah konkrit yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah melaksanakan MoU antara Kemenkop dengan Ormas Pemuda Pancasila, baik di tingkat pusat hingga tingkat terkecil. “Upaya ini dilakukan untuk penguatan UKM di lingkungan NGO/ormas yang memiliki anggota hingga tingkat desa, dan Pemuda Pancasila menjadi salah satu ormas yang dilirik oleh Kementerian Koperasi dan UKM,” katanya. Rully juga mengatakan, Program Reformasi Total Koperasi membawa perubahan paradigma dalam dunia koperasi Indonesia, yakni koperasi modern yang berkualitas serta berdaya saing tinggi, dengan jumlah anggota aktif yang terus meningkat. “Program itu juga meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh, setara dengan badan usaha. Hal itu dilakukan melalui regulasi yang kondusif, penguatan SDM, kelembagaan pembiayaan, pemasaran, dan kemajuan teknologi,” tuturnya. Selain itu, lanjutnya, program itu juga mendorong meningkatnya lapangan pekerjaan yang berdampak pada menurunnya pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan ekonomi, yang akhirnya terwujudnya pemerataan kesejahteraan masyarakat. "Di era kekinian, koperasi harus berbasis digital yang mampu memberikan kemudahan bagi generasi milenial untuk ikut serta dalam membangun koperasi di Indonesia,” pungkasnya. (ys)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT