Genjot Ekspor dan Mengurangi Defisit Dagang Jadi PR Mendag Baru

Jumat 25 Okt 2019, 01:14 WIB

JAKARTA - Sinergi pemerintah dengan pengusaha dan investor untuk menggenjot ekspor demi mengurangi pembengkakan defisit perdagangan menjadi pekerjaan rumah Agus Suparmanto selaku Menteri Perdagangan, yang baru menggantikan Enggartiasto Lukita. “Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, serta investor diperlukan untuk meningkatkan potensi daerah dan kemudahan berusaha di daerah," ujar Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kemendag, Sutriono Edi, didampingi Kepala Pusat Humas, Olvy Andrianita, Kamis (24/10/2019). Sinergi dan kolaborasi yang baik, katanya, akan dapat meningkatkan ekspor dan investasi untuk memenuhi kebutuhan dunia. Kondisi untuk kemudahan berusaha itu juga diungkapnya dalam seminar di Trade Expo Indonesia ke-34 sebagai sarana berbagi informasi peluang investasi dan potensi daerah untuk peningkatan ekspor. Hal senada diungkapkan Mendag Agus Suparmanto. “Saya mendapatkan beberapa amanat dari Presiden dalam program Indonesia Maju, di antaranya memperbaiki defisit neraca perdagangan dan menyelesaikan perjanjian-perjanjian perdagangan yang masih dalam proses penyelesaian,” ujarnya usai Sertijab dilantik Presiden Joko Widodo. Badan Pusat Statistik mencatat Januari-Agustus 2019 secara kumulatif neraca perdagangan masih defisit sebesar US$1,81 miliar setara Rp 2,5 trilyun. Atau, defisit membengkak sebesar 10,51 milyar dolar AS setara Rp 14,7 trilyun sepanjang 2018-Agustus 2019. Sedangkan posisi utang pemerintah hingga Mei 2019 totalnya Rp 4.571,89 trilyun, seperti pernah diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani, dimana kewajiban membayar bunga utang Rp 127 trilyun. (rinaldi/win)

News Update