Pemburu Harimau yang Memakan Penis Beruang Ditangkap

Kamis 24 Okt 2019, 17:37 WIB

INDIA - Bertahun-tahun melarikan diri, polisi akhirnyanya menangkap Yarlen. Dia adalah pemburu yang kerap memakan penis beruang yang ditangkapnya. BBC menyebutkan penangkapan dilakukan setelah ada temuan bangkai beruang pemalas di taman nasional. Hewan itu tak dilengkapi alat kelamin. Maka polisi pun bersiaga mencarinya. Yarlen ditangjap pada 19 Oktober 2019 di negara bagian Gujarat. “Di India, suku Pardhi-Behelia yang nomaden memercayai bahwa penis beruang adalah afrodisiak,” ujar Ritesh Sirothia dari Departemen Kehutanan Madhya Pradesh. “Yarlen itu tokoh utama dalam perdagangan dan perburuan harimau di India tengah.” Yarlen menjadi tersangka dalam beberapa kasus yang melibatkan perburuan dan perdagangan hewan liar yang terancam punah, termasuk harimau, di India tengah dan barat. Diduga ia menggunakan sejumlah identitas berbeda untuk menghindari penangkapan. Sejauh ini, Yarlen dan pengacaranya belum memberi komentar apapun. "Kami menciptakan sel khusus untuknya. Itu adalah pengejaran terpanjang kami. Sampai enam tahun," kata Sirothia, pemimpin satuan tugas khusus Departemen Kehutanan. Suku Pardhi-Behelia, yang berada ditemukan di bagian selatan Madhya Pradesh. Secara tradisional suku ini tinggal di hutan dan untuk bertahan hidup bergantung pada perburuan. Perburuan hewan liar adalah ilegal di India, termasuk untuk komunitas suku. Namun tetap saja itu dilakukan atas nama ritual. Sejauh ini, pemerintah India berupaya menyediakan mata pencaharian alternatif bagi warganya. Meski begitu tetap banyak yang terus hidup sebagai masyarakat pinggiran. Yarlen pertama kali ditangkap pada tahun 2013 setelah polisi menemukan dua bangkai beruang malas dari taman nasional Kanha. Hewan-hewan itu tak ada kelamin dan empedu. Selama ini, empedu beruang, yang diproduksi di hati dan disimpan di kantong empedu, telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama ratusan tahun. Harganya cukup mahal di pasar gelap internasional. Sirothia mengatakan ada enam kasus Yarlen di negara bagian Maharashtra dan Madhya Pradesh di bawah Cites (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah). Tiga di antaranya kasus melibatkan perburuan harimau. (yp)

Berita Terkait
News Update