ADVERTISEMENT

Bom Ikan Buatan Dosen Nonaktif IPB Bisa Membunuh Orang

Jumat, 18 Oktober 2019 18:24 WIB

Share
Bom Ikan Buatan Dosen Nonaktif IPB Bisa Membunuh Orang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sebanyak 28 bom ikan berisi paku dan merica milik kelompok dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith, ternyata mampu membunuh targetnya. Bom dengan radius 30 meter ini merupakan bom rakitan karena memiliki komponen lengkap untuk sebuah bom. "28 bom ikan ini kita sebut bom rakitan. Karena komponen untuk sebuah bom sudah lengkap. Yakni ada kontainer, penyulut, dan bahan peledak. Apalagi ada paku dalam setiap rangkaian bom dan merica untuk membuat mata pedih," kata Kompol Yandi, petugas dari Puslabfor Mabes Polri, Jumat (18/10/2019). Dikatakan, dari hasil ujicoba bom rakitan yang dilakukan pihaknya memiliki daya ledak yang cukup dahsyat dan daya rusak mematikan. "Radius ledakan yang mematikan hingga 30 meter. Karena di bom rakitannya ada puluhan paku yang dililit lakban di luar botol minuman energi yang dijadikan kontainer bom," ucap Yandi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan untuk kasus ini pihaknya sudah membekuk 21 tersangka. Selain menyita 28 bom ikan juga disita 7 bom molotov. "Mereka terbagi dalam 5 kelompok sesuai perannya, namun mereka dalam satu jaringan. Kami masih memburu satu rekan tersangka," kata Argo. bom ikan-(ilham) Menurut Argo, peran dosen IPB Abdul Basith yang ditangkap di Tangerang, pada Jumat (27/9/2019), selain perencana juga mendanai kelompoknya hingga berhasil membuat bom rakitan dan bom molotov. "Ia mendanai dengan mendatangkan ahli bom ikan dari Papua. Dana yang dikeluarkannya Rp 8 Juta," ucap Argo. Bom rakitan tersebut menggunakan botol minuman energi ukuran 150 ml. Untuk membuat ledakan, para tersangka meracik dengan serbuk korek kayu, deterjen, mie instan, dan paku. Sementara obat nyamuk bakar digunakan sebagai timer, stik plastik permen polipop dibakai sebagai sumbu dan merica membuat mata pedih. Sebelumnya Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan dari serangkaian pemeriksaan terhadap para tersangka, 28 bom ikan berisi paku itu akan diledakkan dalam aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, pada Sabtu, (28/9) lalu untuk menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI. Caranya kata Suyudi adalah dengan membuat kerusuhan yakni meledakkan bom rakitan tersebut di sepanjang wilayah Grogol sampai dengan Roxy, Jakarta Barat. Sehingga masyarakat terpancing untuk melakukan penjarahan dan kerusuhan. "Jadi target utama tujuan mereka adalah membatalkan pelantikan Jokowi sebagai presiden. Mereka berencana meledakkan bom ikan berisi paku yang disiapkan, di sepanjang wilayah Grogol sampai dengan Roxy di Jakarta Barat untuk membuat kerusuhan," kata Suyudi. Menurut Suyudi saat aksi Mujahid 212, Abdul Basith dibantu rekannya membawa misi menurunkan Jokowi sebagai presiden dengan isu karhutla dan revisi UU KPK. "Dan target utama atau tujuan akhirnya menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai Presiden," katanya. (ilham/yp)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT