Enak Betul, Lansia 60 Tahun ke Atas Diberi Tunjangan Rp500.000 Sebulan

Senin 07 Okt 2019, 07:44 WIB

BERBAHAGIALAH para lansia di Indonesia. Kakek-nenek 60 tahun ke atas yang tak punya pekerjaan dijamin hari tuanya oleh negara. Memenuhi janji kampanye tempo hari, Presiden Jokowi akan memberi tunjangan pada mereka Rp 500.000 mulai tahun 2020. Enak betul ya? Bagaimana dengan lansia yang ditanggung oleh keluarganya? Kecuali yang mati muda, menjadi kakek nenek adalah keniscayaan. Dalam usia menjelang “tutup buku” hidup bahagia bersama anak cucu. Itu maunya semua kakek nenek cap apapun. Sayangnya tak semua bisa kesampaian. Ada yang anak dan cucunya miskin, sehingga kakek nenek tak terjamin hari tuanya. Paling tragis, mereka yang terpaksa tinggal di rumah Dinas Sosial, Panti Wreda. Ada yang memang tak punya keluarga, ada pula keluarga yang tak mau direpotkan oleh si lansia tersebut. Bisa mereka orangtuannya langsung, bisa pula mereka adalah sekedar famili dekat. Menurut data BKKBN, tahun 2000 mendatang jumlah lansia Indonesia akan mencapai 28,8 juta jiwa. Ini berkat meningkatnya harapan hidup manusia Indonesia. Mayoritas para lansia tidak produktif lagi, dan tak semua memiliki tunjangan pensiunan, baik untuk dirinya sendiri, atau karena istri maupun suaminya dulu ASN. Menyikapi hal ini, pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tahun depan akan memberi tunjangan-istilahnya prakerja–pada mereka berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000 sebulan. Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakiri, negara telah menganggarkan Rp10 triliun. Tentunya, mereka yang menerima tak sekedar penganggur di hari tua. Meski nganggur, bila ditanggung oleh keluarga yang cukup mapan, apakah layak menerima? Bisa jebol uang negara, seperti yang terjadi pada BPJS Kesehatan dewasa ini. Dan bagaimana pula cara pembagiannya? Transver langsung lewat ATM, apakah dikordinir melalui desa masing-masing. Ini harus jelas, jangan sampai menjadi lahan korupsi baru. Sekedar contoh, Dana Desa telah banyak menyebabkan Pak Kades masuk penjara. (gunarso ts)

News Update