Mengganggu Arus Barang, KADIN Tagih Janji Dirjen Bea Cukai

Kamis 03 Okt 2019, 02:05 WIB

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mendesak percepatan kelanjutan reekspor terhadap ratusan kontainer limbah plastik impor yang sampai kini masih mengendap di pelabuhan Tanjung Priok. Anwar Sata, Ketua Komite Tetap Percepatan Arus Barang Ekspor/Impor dan Antar Pulau- Kadin Indonesia, mengatakan pihaknya menerima keluhan dari para pebisnis di pelabuhan Tanjung Priok mengenai masih mengendapnya lebih dari 900 kontainer limbah impor mengendap di Pelabuhan Tanjung Priok. "Kami mengpresiasi beacukai yang 18 September lalu telah melakukan reekspor 9 kontiner limbah. Tetapi masih ada ratusan kontainer limbah impor lainnya keberadaannya masih sangat mengganggu kelancaran arus barang dan  harus segera di reekspor kembali," ujarnya, kepada wartawan Rabu (2/10/2019). Para  pebisnis di Pelabuhn Priok merasa butuh kepastian kapan  ratusan bok kontainer limbah impor yang masih mengendap di lini satu maupun TPS yang sudah lebih dari 30-60 hari itu di reekspor,"tuturnya. Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi saat melakukan reekspor 9 kontainer limbah menyebutkan sesuai arahan Presiden Jokowi, bahwa limbah plastik bermasalah yang masuk wilayah RI, akan dilakukan reekspor ke negara asal barang tersebut. Janji tersebut kini ditagih Kadin.  Anwar Sata mendesak agar 900 lebih limbah plastik yang sudah mengganggu kelancaran arus logistik akibat yard occupancy ratio (YOR) di lapangan penumpukan kian padat secepatnya dikeluarkan dari pelabuhan Tanjung Priok atau di reekspor. Berdasarkan data yang telah di ekspos Ditjen Bea dan Cukai, di Pelabuhan Tanjung Priok, terdapat 1.024 kontainer impor limbah plastik. Dari jumlah itu, sebanyak 14 kontainer memenuhi syarat, 2 kontainer telah di reekspor oleh PT PDPM, sementara 1.008 kontainer belum diajukan pemberitahuan pabeannya. Kontainer-kontainer limbah plastik itu masuk dari berbagai negara antara lain; Australia, Belgia, Perancis, Jerman, Yunani, Belanda, Slovenia, Amerika Serikat, Selandia Baru, HongKong, dan United Kingdom. Dari jumlah itu, yang  berada di TPS pabean Priok itu mencapai 810 kontainer  berukuran 40 kaki dan kini berada  di TPS Agung Raya Warehouse sebanyak 40 kontainer, TPS Airin sebanyak 111 kontainer, TPS Buana Amanah Karya 47 kontainer, TPS Dharma Kartika Bakti 92 kontainer, TPS Kodja Terramarin 32 kontainer, TPS Multi Terminal Indonesia 200 kontainer, TPS Primanata Jasa Persada 21 kontainer, TPS Transporindo Lima Perkasa 135 kontainer, dan TPS Wira Mitra Prima 93 kontainer. (dwi/yp)
Area lampiran
 

News Update