
Pemerintah Nyatakan Pulau Komodo Tidak Ditutup, Tapi Ditata Bersama
Selasa 01 Okt 2019, 03:42 WIB

JAKARTA - Kabar gembira buat dunia wisata, karena Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara timur (NTT) tidak jadi ditutup saat ini dan juga per januari 2020, selain itu juga tidak akan ada direlokasi penduduk melainkan kawasan wisata tingkat dunia ini akan ditata bersama. “Yang akan dilakukan ialah penataan dalam kewenangan konkuren, bersama antara pemerintah/KLHK dan Pemda NTT. Tujuan nya untuk kepastian usaha, livelihood masyarakat, konservasi satwa komodo, world class wisata serta investasi,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, Senin (30/9). Siti Nurbaya mengungkapkan hal itu usai rapat kordinasi (Rakor) tingkat menteri dan gubernur yang dipimpin Menkomaritim, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (29/9). Rakor dihadiri Menpar Arief Yahya, Menteri LHK Siti Nurbaya dan Gubernur NTT, Victor B Laiskodat. Rakor juga membahas berbagai kekurangan dalam hal sarana dan prasarana yang menjadi perhatian untuk pengembangan seperti kapasitas ranger, sarana patroli, guide tour terlatih, amenities toilet, dermaga dan lain-lain. Semua membutuhkan peningkatan dan penyempurnaan untuk standard wisata internasional. Lebih lanjut dikemukakan Siti Nurbaya, kewenangan bersama itu akan mencakup pada pembenahan spot-spot wisata, dukungan manajemen, promosi, guide, ranger, patroli dan floating ranger station serta pusat riset komodo. Paralel dengan itu investasi juga dapat dilakukan pada kawasan ini sesuai aturan dalam kerja sama pengelola dengan BUMD dan swasta atau melalui perijinan swasta dan pengembangan wisata khusus konservasi dan wild adventures. Menteri LHK menegaskan, kawasan wisata Pulau Komodo lebih baik ditata bersama dalam kewenagan bersama konkuren; dan tidak akan ada relokasi penduduk. Terkait kerangka waktu, Siti Nurbaya menegaskan akan segera menetapkan keputusan untuk kokurensi dan beberapa hal sudah ada yang bisa dilaksanakan hingga akhir tahun ini dan tahun depan. Identifikasi Masalah Menteri LHK Siti Nurbaya lebih lanjut menjelaskan bahwa dari hasil kerja Tim Terpadu telah dilakukan identifikasi kompleksitas permasalahan di wilayah Taman Nasional Komodo penyandang Wolrd Heritage Site tahun 1991 dan sebelumnya tahun 1977 ditetapkan sebagai cagar biosfir dunia. Beberapa masalah tersebut meliputi persoalan distribusi pengembangan paket wisata special interests, mass tourism dan atraksi wisata yang bisa dieksplorasi seperti nite-safari, satwa kakak tua jambul kuning dan lain-lain disamping diving, snorkeling dan tracking. Menurut Siti Nurbaya, dibahas juga untuk pengaturan regulasi ticketting dan pajak serta retribusi dan integrasi pembiayaan atau biaya-biaya yang dipungut dari wisatawan agar menjadi terpadu dan jelas, baik di Labuan Bajo maupun di Kawasan Taman Nasional Komodo. Mengenai satwa Komodo, ungkap Siti Nurbaya, juga dibahas dimana secara resmi ditemukan tahun 1910 dan setelah itu terdapat beberapa penelitian di tahun 1912, 1923-1927 dan 2002- 2019 sekarang dijumpai adanya komodo sepanjang 3,11 meter dan juga 2,5 -2,9 meter. Jumlah populasi komodo di kawasan Taman Nasional Komodo sebanyak 2.897 ekor dan terbanyak di P Komodo 1.727 ekor, lalu di P Rinca 1.049 ekor di P. Rinca. Ada juga sekitar 50-60ekor di P Gili Motang dan Nusa Kode. Wilayah pengembangan di P Komodo untuk kegiatan tercatat seluas 400 Ha dari keseluruhan wilayah satu Pulau Komodo yaitu 31.000 Ha. Terdapat pula di kawasan ini adanya desa pemukiman sejak tahun 1926 seluas 17 Ha yang dihuni oleh 507 KK. Terhadap kawasan pemukiman akan dilakukan penataan, tapi bukan relokasi atau re-settlement. (rel/win)
[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Fraksi PKS Desak Pemerintah Hentikan Proyek Pembangunan Infrastruktur Pariwisata TN Komodo Sesuai Permintaan Unesco
Kamis 12 Agu 2021, 14:50 WIB

Gawat, Komodo Terancam Punah, Masuk Daftar Merah IUCN
Selasa 07 Sep 2021, 15:13 WIB

Wow! Hari Ini Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,7 Juta, Gubernur NTT: Berpikir Positif Saja
Senin 01 Agu 2022, 16:35 WIB

News Update
Jangan Lakukan Hal Ini Jika Anda Sudah Galbay Pinjol, Cek di Sini Solusi Ampuhnya!
25 Apr 2025, 20:21 WIB

Ramalan Zodiak Cancer Besok 26 April 2025, Peluang Positif Menanti
25 Apr 2025, 20:20 WIB

Awas Tertipu! Ini Perbedaan Paylater dengan Pinjol
25 Apr 2025, 20:16 WIB

Sopir Taksi Online Dibunuh, Jasad Dibuang ke Kali Baru Teluknaga
25 Apr 2025, 20:16 WIB

Notifikasi iCloud Penuh Terus Muncul? Begini Cara Mengatasinya
25 Apr 2025, 20:13 WIB

Simak Informasi Terbaru Pencairan Saldo Dana Bansos PKH dan BPNT Tahap 2 Tahun 2025
25 Apr 2025, 20:12 WIB

Cara Mudah Tingkatkan Literasi Keuangan Agar Tidak Terjebak Pinjol
25 Apr 2025, 20:10 WIB

Kronologis Lengkap Kasus Pembunuhan yang Mayatnya Dikarungi Dibawa Pakai Motor
25 Apr 2025, 20:10 WIB

4 Rekomendasi Pindar Cepat Cair dan Resmi Berizin OJK
25 Apr 2025, 20:02 WIB

Berapa Lama Bansos PKH Diberikan untuk KPM yang Telah Terdaftar? Simak Informasinya
25 Apr 2025, 20:00 WIB

Info Live Streaming Al Nassr vs Yokohama Marinos, Cek di Sini!
25 Apr 2025, 20:00 WIB

Auto Cuan! ini Cara Resmi Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp100.000
25 Apr 2025, 20:00 WIB

Aktifkan Fitur Ini, Cara Mengubah Tampilan Status WhatsApp 2025
25 Apr 2025, 19:59 WIB

Paula Verhoeven Dituding Mengidap HIV, Kuasa Hukum Buka Suara
25 Apr 2025, 19:52 WIB

Isi Chat WhatsApp Paula Verhoeven dan Nico Surya yang Bikin Baim Wong Kaget, Apa Saja yang Tertulis?
25 Apr 2025, 19:48 WIB

Luna Maya dan Maxime Bouttier Telah Urus Surat Nikah di KUA
25 Apr 2025, 19:47 WIB

Update Akun FF Sultan Gratis 25 April 2025, Serbu Item Premium Gratis Auto Booyah
25 Apr 2025, 19:45 WIB

7 Langkah Praktis Isi Ulang Koin TikTok via DANA di Tahun 2025
25 Apr 2025, 19:42 WIB
