ADVERTISEMENT

Jadi Ibu Kota, Warga Bekasi Asal Kaltim Ramai-ramai Urus Surat Pindah

Selasa, 1 Oktober 2019 14:28 WIB

Share
Jadi Ibu Kota, Warga Bekasi Asal Kaltim Ramai-ramai Urus Surat Pindah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI – Sejumlah warga Bekasi asal Kalimantan Timur, ramai-ramai pindah domisili ke daerah asal, menyusul ditetapkannya provinsi itu sebagai Ibukota Negara Indonesia. Proses permohonan pindah ini terlihat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, Selasa (01/10/2019). "Mau pindah ke Bontang, sekeluarga," ujar Arsad (34),  warga RW 010, Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, saat dihubungi Pos Kota. Menurutnya sebelumnya dia tinggal di Bontang dan istri di Bogor, kemudian pindah ke Tambun Selatan. Selama di Tambun Selatan, dia bekerja sebagai teknisi TV kabel, namun mendengar ibukota akan pindah ke Kalimantan Timur, dia pun segera mengurus kepindahannya. "Kasihan orang tua sudah sepuh, nggak ada yang mengurus," kilah Arsad, ketika disinggung penyebab kepindahannya ke Bontang, Kalimantan Timur. Arsad mengaku mendengar kalau ibukota akan pindah, tetapi bukan itu penyebabnya, "Bener ibu saya sakit dan perlu dirawat anak-anaknya," jelas Arsad. Sementara itu Muhammad Syahab (30) warga Muktiwari, Cibitung, mengaku sudah lama berencana pindah ke Kalimantan Timur ikut kakaknya yang memang sudah mapan di sana. "Sebelum ada khabar pemindahan ibukota negara, saya sudah berencana pindah ke Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Syahab, mengaku pindah sendirian dan bermaksud mencari rejeki bersama sang kakak yang sejak 10 tahun lalu menetap di sana. Sementara itu Gana Permana, Kasie data pada Disdukcapil Kabupaten Bekasi, mengatakan saat ini penduduk Kabupaten Bekasi yang pindah ke luar mencapai 50 jiwa perhari dan yang datang sebanyak 100 jiwa setiap hari.  “Itu yang mengurus kepindahan ke sini (kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan /Disdukcapil),” ujar Gana. Sementara soal kepindahan mereka ke ibukota baru, Gana mengaku tidak ada permasalahan selama syarat-syarat lengkap,pihaknya memproses kepindahan tersebut. "Belum ada data berapa orang yang yang pindah ke Kalimantan Timur, paska ditetapkannya provinsi itu sebagai ibukota negara," jelas Gana. Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2008 sebanyak 2,167,932 jiwa sedangkan pada tahun 2018 penduduk yang tersebar di 178 desa  23 kecamatan ini  berjumlah 3.500.023 jiwa (sumber BPS Kabupaten Bekasi Nov 2018), artinya naik 119,555 jiwa (5,55%), setiap tahunnya. Disdukcapil kedepan sudah menyiapkan petugas registrasi  penduduk  yang tugasnya mendata Lahir, Mati dan pindah (Lampid), “Dari merekalah data akan terekam dengan baik, berapa penduduk yang mati, lahir dan pindah setiap bulannya,” tutur Gana. (saban/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT