ADVERTISEMENT
Kamis, 26 September 2019 17:37 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Pakar komunikasi politik Lely Arrianie mengatakan, pelajar SMK yang terlibat aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta ada yang memobilisasi. Lely mengaku cukup prihatin dengan sikap elite politik atau oknum yang tega memobiliasi pelajar untuk berdemo. "Tidak mungkin mereka (pelajar, red) berangkat sendiri, apalagi pakai sewa mobil dengan biaya sendiri. Semua itu kan butuh biaya. Ya nggak mungkin mereka mampu," kata Pengamat Politik Universitas Jayabaya Lely Arrianie ini saat dihubungi, Rabu (25/9/2019) malam. Lelly mengatakan, ketika misalnya orang-orang berada dalam sebuah kerumunan maka yang muncul itu bukan lagi perilaku individu. Maka perilaku individu melebur kedalam kelompok. Selanjutnya, katanya Lelly, perilaku kelompok melebur menjadi perilaku massa. "Jika massa itu melakukan tindak sikap yang provokatif. Kecenderungan untuk berperilaku sama menjadi sebuah perilaku massa itu lebih besar sesuai keinginan tokoh," katanya. Lelly membagi tiga kelompok mahasiswa yang demo, pertama mahasiswa yang murni, gerakan demo dipicu adanya revisi undang-undang KPK. Kedua, ada yang memang ingin lebur apa adanya. Mahasiswa yang ingin belajar demokrasi dan berorasi. "Ketiga, mahasiswa yang punya agenda sendiri. Yakni membuat #turunkanjokowi. Jadi tujuannya untuk menciptakan kekacauan sampai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Kita nggak perlu menunjuk orangnya. Siapapun dia yang menciptakan tagar itu, dia adalah orang yang berkepentingan untuk menggagalkan pelantikan Jokowi," tegas Lely. (rizal/tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT