Usai Tukar Dolar Untuk Dakwah di India, Jamaah Masjid Tewas Tertabrak Busway

JAKARTA  -  Usai menukar uang dolar untuk keperluan dakwah dan kebutuhan selama berada di India, pria  jamaah Masjid Jami' Kebon Jeruk,  meninggal dunia setelah  tertabrak Bus Transjakarta di Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (19/9/2019). Korban adalah Aton Jatnika Acun yang merupakan warga Jampang, Surade, Sukabumi, Jawa Barat. Pria berusia 60 tahun tersebut meninggal di lokasi kejadian setelah mengalami luka serius pada bagian kepala. Setelah tertabrak bus bernopol B 7062 XT yang dikemudikan oleh Salam (55) warga Duren Jaya, Bekasi Barat, jenazah Aton yang terus mengucurkan darah segar di kepalanya langsung dibawa oleh Jamaah ke Masjid Jami' Kebon Jeruk menggunakan keranda. Korban juga langsung dimandikan dan disholatkan di masjid. Kanit Lantas Polsek Tamansari, Kompol Purwanta, menjelaskan bahwa kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB tersebut bermula ketika korban bersama dua rekannya usai menukarkan uang dolar dari kawasan Glodok. Namun, ketika menyeberang hendak menuju Masjid Jami' Kebon Jeruk tertabrak Bus Transjakarta yang melaju dari arah Harmoni. "Nyeberang dari Jalan Gajah Mada menuju Jalan Hayam Wuruk, kebetulan korban usai menukarkan uang dolar yang rencananya besok pagi akan berangkat bersama-sama ke India, tetapi tidak melihat dari Harmoni di Jalan Gajah Mada ada busway, sehingga terjadilah Laka 314 (kecelakaan menyebabkan korban meninggal dunia)," kata Purwanta kepada poskotanews di lokasi. Menurut Purwanta, saat ini pihaknya telah menghubungi keluarga korban. Selanjutnya, ketika keluarga sudah datang maka akan dilakukan koordinasi melibatkan pengurus masjid perihal kapan dan bagaimana jenazah dibawa ke Sukabumi. "(Pengemudi) Transjakarta akan kita lakukan secara hukum yang berlaku dan sekarang sudah kami amankan sopir dan mobilnya untuk mempertangungjawabkan, sudah kami amankan di Polsek Tamansari," tegas Purwanta. Sementara Muhammad Nanang, salah satu jamaah Masjid Jami' Kebon Jeruk asal Batam, mengatakan korban berencana ke India untuk berdakwah. Sedangkan di Masjid Jami' Kebon Jeruk korban adalah jamaah tetap. "Yang bersangkutan tiba di sini tanggal 17 (Selasa, 17/9/2019) kemarin. Kalau setiap malam Jumat kan di sini ada pengajian jamaah dari mana-mana seluruh Indonesia. Kebetulan habis nuker uang dolar buat ke India besok," kata Nanang. Dia pun menyampaikan kejadian serupa sering terjadi baik di pelican crossing Gajah Mada maupun Hayam Wuruk dan menelan korban jiwa. Bulan kemarin pun satu jamaah meninggal tertabrak kendaraan ketika menyeberang. Untuk itu dia dan jamaah lain meminta untuk dibuatkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). "Tombol dilampu merah (pelican crossing) itu sering mati, kendaraan kenceng kalau jalan sampai takut kita kalau mau nyeberang. Kita minta kepada Gubernur (Anies Baswedan) supaya bisa dibuatkan JPO biar tidak ada korban jiwa lagi," tandas Nanang. (Yendhi/win)