Siasat Nelayan Kecil di Antara Kehadiran Kapal-Kapal Batubara

Minggu, 15 September 2019 18:41 WIB

Share
Siasat Nelayan Kecil di Antara Kehadiran Kapal-Kapal Batubara
INDRAMAYU – Nelayan kecil di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat agar mampu bertahan mencari rajungan atau udang jrebung. Mereka bisa tetap meraup rupiah di tengah hiruk pikuk kehadiran kapal-kapal tongkang pemasok batubara pada PLTU Indramayu. Caranya, ya harus pandai menyiasati keadaan. Kapal kecil atau jukung mereka jangan sampai mendekati kapal-kapal tongkang batu bara yang tengah lego jangkar atau diparkir di perairan laut wilayah Kecamatan Sukra. Sejak dulu, tempat ini menjadi lokasi tangkapan nelayan kecil yang menjaring rajungan atau udang jrebung. Pemantauan Poskotanews, Minggu (15/9/2019), banyak perahu kecil atau jukung pada sore hari berangkat ke laut menjaring rajungan atau udang jrebung ke perairan laut wilayah Kecamatan Sukra. Jukung mereka yang kecil, ukuran lebar sekitar 1 Meter dan panjang sekitar 2 meter itu harus pandai-pandai dikemudikan nelayan agar tidak mendekat atau menabrak kapal-kapal tongkang yang tengah lego jangkar atau diparkir cukup lama di perairan laut wilayah Kecamatan Sukra. Untuk menjaring rajungan dan udang jrebung di perairan laut wilayah Kecamatan Sukra, jukung nelayan yang hanya memuat satu orang itu harus pandai-pandai dikemudikan. Tujuannya, tidak mendekati atau menabrak kapal-kapal tongkang batu bara. “Iya perahu nelayan tidak boleh sampai mendekati kapal tongkang. Makanya kami harus sebisa-bisanya menjauh, menghindari berdekatan dengan kapal-kapal tongkang,” ujar Wastana (54). Nelayan kecil menggunakan jukung bermesin tempel berangkat menabur jaring rajungan atau udang jrebung di perairan laut wilayah Kecamatan Sukra pada sore hari. Selesai menabur jaring mereka pulang kembali ke rumah. Dan esoknya sebelum subuh, nelayan-nelayan itu kembali berangkat ke laut lagi mengangkat jaring. “Kadang ada rajungan atau udang jrebung yang nyangkut, kadang tidak sama sekali. Rezeki tidak tentu. Kebetulan dalam beberapa hari ini rajungan atau udang jrebung lagi sulit dicari,” katanya. Rajungan hasil tangkapan nelayan dijual ke para bakul ikan di Desa Ujunggebang. Harganya bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp45 ribu sesuai ukuran dan kualitas rajungan. Bakul ikan kemudian menjual kembali rajungan ke konsumen hasil tangkapan nelayan itu dengan harga Rp60 ribu per Kg dengan size atau ukuran 4 hingga 5 ekor per Kg. Tidak seluruhnya nelayan di wilayah perbatasan Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang memiliki perahu kecil atau atau jukung. Banyak juga nelayan setempat sudah memiliki perahu besar atau biasa disebut kapal ikan nelayan yang menjaring hasil tangkapan laut hingga ke luar perairan Pulau Jawa. Biasanya kapal-kapal ikan nelayan itu berangkat mencari hasil tangkapan laut dalam waktu yang relatif lama, mencapai 3 bulan atau lebih. Setelah itu, kapal ikan nelayan kembali pulang ke kampung dengan membawa hasil tangkapan laut. (taryani/yp)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar