JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjadi pembicara dalam acara bedah buku ‘BPJS Kesehatan dalam Pusaran Kekuasaan’ karya aktivis buruh Said Iqbal, di DPR, Senayan, Jakarta. Jumat. (6/9/2019). Ikut ula sebagai pembicara, ada penulis buku tersebut, Said Iqbal, lantas Direktur Kepatuhan, Hukum, dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi, dan pengamat ekonomi dan politik, Rizal Ramli. Dalam kesempatan itu, Fadli Zon mengatakan, anggaran kesehayan di negeri ini masih rendah, hal ini menjadi masalah rendahnya anggaran kesehatan di Indonesia menjadi masalah pokok pelaksanaan sistem jaminan sosial kesehatan bagi masyarakat luas. “Anggaran kesehatan kita Rp110 triliun, padahal APBN kita Rp2.200 triliun,” kata Fadli Zon. Fadli membeberkan, jika dihitung berdasarkan proporsinya terhadap Gross Domestic Product (GDP) anggaran kesehatan hanya 2,8 persen, sehingga setiap orang di Indonesia hanya memperoleh pembiayaan kesehatan 112 US Dolar per kapita atau setara Rp1,5 juta. Menurut dia, idealnya proporsi anggaran kesehatan terhadap GDP sekitar 10 persen meskipun Undang-Undang Kesehatan memandatkan sekitar 5 persen. Hal tersebut yang menjadi masalah BPJS Kesehatan dan seharusnya jangan dulu dilarikan ke masalah aktuaria karena harus dipandang secara komprehensif. Fadli menjelaskan, untuk itu evaluasi diperlukan mencakup keorganisasian, kelembagaan, dan sumber daya manusia sejauh mana sistem di BPJS Kesehatan itu berjalan. Dijelaskannya. terselenggaranya Jaminan Kesehatan Nasional merupakan mandat konstitusional sebagaimana tertulis dalam pasal 28 H ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. Politikus Partai Gerindra ini mengatakan dalam UU disebutkan, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan. "Saya kira ini adalah kalimat imparatif siapapun yang berkuasa harus menjalankan amanat konstitusi," katanya. Wakil Ketua DPR itu menambahkan karena BPJS Kesehatan instrumen jaminan sosial oleh negara, maka pemerintah mestinya mempertimbangkan kemampuan rakyat dalam hal iuran. Oleh karena itu, setiap defisit tidak bisa langsung dibebankan kepada rakyat seiring logika aktuaria dengan menaikkan iuran, itu melawan sistem jaminan sosial. Buku Komisi IX DPR Sementara itu, Komisi IX DPR RI juga meluncurkan buku putih berjudul “Keberlangsungan Program JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional”. Buku ini berisi uraian permasalahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan diakhiri dengan serangkaian rekomendasi dan aksi yang disepakati, sehingga diharapkan menjadi kado perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan JKN. Selain itu diharapkan buku ini menjadi milestone dan pengingat semua pihak untuk menjaga kesinambungan program JKN. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat peluncuran buku yang merupakan out put dari serangkaian pertemuan seluruh pemangku kepentingan JKN yang dilakukan sepanjang tahun 2018. Serta menjadi hasil rapat Komisi IX DPR RI dengan pemerintah hingga bulan Mei tahun 2019. Acara berlangsung di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan Jakarta, Jumat (6/9/2019), dengan dihadiri Menteri Kesehatan, Direktur Utama BPJS Kesehatan, dan sejumlah pihak terkait lainnya. “Buku ini sebenarnya disusun sudah sejak satu tahun yang lalu, mestinya keluar pada awal tahun 2019 kemarin. Namun saat itu banyak hiruk pikuk dan kesibukan menjelang Pemilu serentak April 2019 lalu. Hingga baru hari ini kami bisa me-launching buku putih ini. Dikatakan putih, karena dalam buku ini tidak ada kepentingan apapun, murni untuk memperbaiki sistem JKN yang pada akhirnya bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas. Terutama masyarakat yang tidak mampu,” papar Dede. (*/win

Bedah Buku 'BPJS Kesehatan dalam Pusaran Kekuasaan'
Jumat 06 Sep 2019, 21:31 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
News Update

Karang Taruna RW-Kelurahan di Jakarta Terima Anggaran Mulai Rp500 Ribu
Selasa 17 Jun 2025, 16:06 WIB
TEKNO
Tonton Video Dapat Duit! Aplikasi Penghasil Saldo Dana Ini Sudah Bayar Ratusan Ribu ke Dompet Digital Tanpa Susah Payah
17 Jun 2025, 15:57 WIB

JAKARTA RAYA
Dinas KPKP Sterilisasi Kucing Liar untuk Tekan Populasi Berlebih di Jakarta
17 Jun 2025, 15:56 WIB



HIBURAN
Reacher Season 4 Hadirkan Anggun dan Agnez Mo yang Siap Tayang di Prime Video, Ungkap Proses Syuting yang Melelahkan
17 Jun 2025, 15:11 WIB

Nasional
Belum Ada Kepastian Jadwal CPNS 2025, Pemerintah Fokus Tuntaskan Rekrutmen CASN 2024
17 Jun 2025, 15:04 WIB

EKONOMI
Bantuan Sosial PKH dan BPNT Tahap 2 Cair Juni 2025, Segera Perbarui Data untuk Daftar sebagai Penerima
17 Jun 2025, 15:01 WIB

HIBURAN
Viral! Suami Chikita Meidy Diduga Gelapkan Rp160 Juta dari Bisnis Skincare Istri untuk Judi Online
17 Jun 2025, 14:46 WIB

Nasional
Kunci Jawaban Lengkap PPG 2025: Mana yang Bukan Termasuk Komponen Model Experiential Learning David Kolb? Simak Selengkapnya
17 Jun 2025, 14:32 WIB



GAYA HIDUP
3 Mental Blok yang Dapat Menghancurkan Kedisiplinan, Begini Cara Mengatasinya
17 Jun 2025, 14:16 WIB


Nasional
Penting! Penyesuaian Jadwal PPG 2025 untuk Guru Madrasah, Simak Rinciannya
17 Jun 2025, 14:15 WIB

Nasional
Modul 2 Topik 1: Jawaban Keputusan Penting yang Bisa Menyelamatkan Nama Baik Sekolah dan Masa Depan Siswa
17 Jun 2025, 14:13 WIB

