Serikat Masyarakat Jaga KPK: Stop Bully Pansel dan Capim KPK

Jumat 30 Agu 2019, 20:11 WIB

JAKARTA - Seperti diketahui oleh publik bahwa Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengerucut menjadi 20 nama, yang terdiri dari latar belakang profesi yang berbeda-beda. Juru Bicara Serikat Masyarakat (Semar) Jaga KPK, Purwa, menyatakan semua nama yang lolos tahap profile assessment dinilai memiliki kredibilitas dan diyakini mampu merubah paradigma KPK ke depan. Dan Panitia Seleksi (Pansel) KPK pun diyakini akan berupaya maksimal dalam menyeleksi orang-orang yang akan menjadi pimpinan KPK yang berintegritas. demo pansel kpk Namun, disayangkan ada pihak atau personal yang mencoba melakukan manuver politik dengan mengatasnamakan kelompok, dengan melakukan tindakan persekusi dan membully Pansel dan Capim KPK, yaitu Jubir KPK Febri Diansyah, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dan Ketua Umum YLBHI Asfinawati. “Tindakan yang mereka lakukan yakni, Febri Diansyah (Jubir KPK) mengatakan di berbagai media bahwa ada beberapa nama capim bermasalah dan memiliki track record yang tidak baik,” ujar Purwa dalam aksinya bersama puluhan anggota Semar Jaga KPK, di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/8/2019). Sementara, lanjutnya, Adnan Topan Husodo (Koordinator ICW) dan Asfinawati (Ketua Umum YLBHI) menyebut Pansel KPK konflik kepentingan dengan Polri. “Dari pernyataan ketiga orang itu, semuanya tidak disertai dengan bukti-bukti yang kuat. Mereka berupaya melakukan pembunuhan karakter, persekusi, intimidasi dan mencoba melakukan penggiringan opini kepada masyarakat,” tegas Purwa. Karena itu, Semar Jaga KPK meminta Stop Bully terhadap Kinerja Pansel KPK yang sudah diamanatkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Jangan Persekusi capim KPK dengan cerita-cerita yang tidak memiliki bukti kuat. Jaga Independensi KPK dari kelompok karyawan yang mengatasnamakan pejuang anti korupsi tapi ikut menjadi tim sukses capim KPK yang gagal,” pungkasnya. (yulian/yp)

Berita Terkait

News Update