ADVERTISEMENT

Begini Lengkapnya Kasus Penusukan Oleh Pegawai yang Takut Dipecat

Selasa, 27 Agustus 2019 08:29 WIB

Share
Begini Lengkapnya Kasus Penusukan Oleh Pegawai yang Takut Dipecat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kesal diancam dilaporkan ke bos lantaran pernah menghajar rekan kerja, karyawan tikam seniornya. Sebilah pisau kecil merobek leher korban hingga ambruk bermandikan darah. Selang tak lama kemudian pelaku diringkus. Peristiwa berdarah ini terjadi Restoran Bananai, Mall Pluit, Village, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (25/8/2019) malam. Satu tikaman pisau bersarang di leher Asela Rumapea (46), membuat karyawan Mall Pluit ini ambruk kesakitan. Darah segar mengucur deras dari lehernya. Dia dilarikan teman-temannya ke rumah sakit. Hingga semalam, Asela masih tergolek lemah di RS Pluit, Jakarta Utara, setelah luka tikaman di lehernya mendapat delapan jahitan. Sementara Yogi Dawamul Hidayat (22), diamankan anggota Unit Reskrim Polsek Penjaringan sesaat setelah menikam rekan kerjanya yang seniornya tersebut. Dari pgawai yang baru setahun bekerja ini disita sebilah pisau kecil masih berlumuran darah. “Peristiwa ini dipicu kekesalan Yogi yang diancam mau dilaporkan ke bos mereka lantaran pernah menggebuki dua teman kerjanya,” ungkap Kapolsek AKBP Rahmat Sumekar, Senin (26/8/2019). Takut Dipecat Hal itu terjadi sekitar pk.20:30, ketika Yogi dan sejumlah karyawan di Mega Pluit sedang istirahat. Saat itu, Yogi mendatangi Asela menanyakan kebenaran kabar burung yang menyebut dia akan dilaporkan ke bos lantaran pernah memukul beberapa rekan kerjanya. Pertanyaan itu dibenarkan Asela. “Jawaban itu membuat Yogi marah, dia takut dipecat bila bos tahu perbuatannya itu,” kata kapolsek. Pegawai yunior ini mendesak seniornya mengurungkan niatnya, tapi Asela menolak. Kedua karyawan ini lalu cekcok. Perang mulut berhenti setelah dilerai teman-teman mereka. Kemudian Asela pergi. Saat itulah Yogi mencabut pisau dari saku celana belakangnya yang sudah disiapkan lalu mengejar Asela. Trush! Satu tikaman pisau bersarang di leher Asela. Seketika dia ambruk kesakian berdarah. Melihat itu temannya segera melarikan ke rumah sakit. Sedangkan yang lainnya mengamankan Yogi dan mengubungi polisi. Tak lama sejumlah anggota reserse dipimpin Kanit Reskrim Kompol Mustakim melakukan olah TKP dan membawa tersangka Yogi ke mapolsek bersama sebilah pisau berlumuran darah. (yahya/iw/ird)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT