ADVERTISEMENT

Tokoh Papua di Jakarta Prihatin Aksi Anarkis di Papua Barat

Selasa, 20 Agustus 2019 20:21 WIB

Share
Tokoh Papua di Jakarta Prihatin Aksi Anarkis di Papua Barat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA   - Tokoh Papua yang berada di Jakarta prihatin terhadap peristiwa anarkis yang diduga rasis terhadap warga Papua yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Mereka  meminta kepolisian menangkap biang penyebab terjadinya kericuhan tersebut. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Gerakan Rakyat Cinta (Gercin) Indonesia Hendrik Yance Udam, dalam jumpa pers di Jakarta,  Selasa (20/8/2019). Hendrik mengatakan pihaknya menduga ada pihak ketiga terkait kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, hingga mengakibatkan fasilitas pemerintah dibakar dan beberapa kendaraan di Bandara Sorong rusak. "Kami sebagai anak Papua prihatin atas insiden tersebut dan menyayangkan adanya tindakan anarkis. Sebagai anak Papua Asli dari Tanah Papua dan sudah bertahun-tahun tinggal  Ibukota Negara. Tentang insiden kericuhan kemarin juga telah menjadi sorotan dunia internasional, kami prihatin sebagai anak bangsa," kata  Hendrik. Pihaknya menduga pihak ketiga yang mendukung kerusuhan anarkis tersebut. "Pasti ada pihak ketiga yang turut memancing air keruh saya minta pemegak hukum memangkap aktor-aktor intelektual dan kerusuhan ditanah papua dan rasisalis di surabaya. Karena ini mendekati Pelantikan Presiden RI," tegasnya. Menurutnya mereka mendukung sepenuhnya bahwa tidak ada rasis di Indonesia. "Kami mendukung sepenuhnya tidak ada rasis di Indonesia. Dan kami juga mendukung aksi demonstrasi damai tanpa anarkis,"  paparnya. "Kami meminta mahasiswa Papua yang berada di Indonesia jangan terpancing. Kalian belajarlah sebagai mahasiswa," tambah Hendrik. Ia juga mendukung kepada penegak hukum supaya menangkap yang menyebarluaskan insiden di Surabaya. "Segera tangkap akun media sosial yang bermuatan provokasi baik perusuh di Papua maupun di Surabaya, Jawa Timur," terangnya. (Adji/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT