ADVERTISEMENT

Bila Menantang Anies di 2022 Apakah Tri Risma Bisa Menang?

Rabu, 7 Agustus 2019 06:31 WIB

Share
Bila Menantang Anies di 2022 Apakah Tri Risma Bisa Menang?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BERMULA dari kekecewaannya terhadap kimerja Gubernur Anies, DPRD DKI saat studi banding ke Surabaya malah ngompor-ngompori Walikota Tri Rismaharini untuk ikut Pilgub DKI 2022. Mampukah dia kalahkan Gubernur DKI yang lembut dan santun, sementara Tririsma Harini bertipikal seperti Ahok, suka marah dan bicara keras. Sejak Kepala Daerah dipilih secara langsung tanpa lewat mekanisme DPRD, lembaga survei suka ngompor-ngompori tokoh. Baik tokoh asli, atau sekedar terbawa oleh ketokohan seseorang. Orang ini dijadikan bahan jajak pendapat, seberapa peluangnya bila ikut dalam Pilkada. Dari Solo misalnya, Gibran Rakabuming yang sudah nyaman jadi pengusaha, oleh lembaga survei Universitas Slamet Riyadi dikompor-kompori untuk ikut Pilkada 2020 memperebutkan kursi Walikota. Lalu di Jakarta, Nur Asiah istri Sandiaga Uno juga dikompor-kompori untuk ikut Pilkada di Tangsel 2020 menggantikan Airin Rahmidiany walikota yang sekarang. Anggota DPRD DKI Bestari Barus demikian pula. Saat studi banding bersana sejumlah anggora DPRD lainnya, kok sempat-sempatnya ngompori Walikota Surabaya Tririsma Harini. Awalnya memang bicara masalah penanggulangan sampah, tapi kemudian Bu Wali malah dikompori untuk ikut Pilgub DKI 2022, agar bisa membenahi sampah ibukota dengan benar. Yang tersinggung akan sepakterjang Bestari Barus bukan saja Gubernur Anies Baswedan, tapi juga anggota TGUPP Marko Kusumawijaya. Terlepas ketersinggungan beliau keduanya, belum tentu juga Tririsma Harini nantinya mau. Tapi misalkan bersedia juga, seberapa peluang dia untuk menghadang Anies menjabat periode keduanya? Soal kinerja, memang Tri Rismaharini jauh di atas Gubernur Anies. Tapi tipikal Tririsma kan mirip Ahok yang suka marah-marah dan kasar, sedangan warga DKI demen gubernur yang santun dan lemah lembut. Dihantam pendukung Anies soal “seiman”, Tri Risma jelas-jelas pakai jilbab. Tapi bagaimana kalau dia dihantam dengan isyu kuno bahwa perempuan tak boleh jadi pemimpin? (gunarso ts)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait