ADVERTISEMENT

300 Warga Terdampak ITF Sunter Segera Direlokasi

Rabu, 7 Agustus 2019 18:47 WIB

Share
300 Warga Terdampak ITF Sunter Segera Direlokasi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sekitar 300 warga yang terdampak proyek pembangunan fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) Sunter dibina Pemprov DKI Jakarta melalui program Resettlement Action Plan ( RAP) atau pemukiman kembali warga. Sistem RAP tersebut berbeda dengan penanganan warga terdampak proyek selama ini. Pada RAP tersebut, warga terdampak tetap dipindahkan namun dengan memberikan perumahan berikut dengan pembinaan ekonominya. "Selain memberikan tempat tinggal juga dibina perekonomiannya," kata Dwi Wahyu Daryoto, Dirut Jakpro, Rabu(7/8/2019). Dwi mencontohkan, ada warga asal Brebes kemudian mereka diberi peeumahan dan dibantu pembinaan menjadi peternak bebek di kampungnya. Ada juga warga Banten yang dibina untuk menjadi nelayan dan lainnya. Kegiatan pembinaan tersebut akan dipantau selama tiga tahun ke depan. "Jadi mereka dipindahkan namun ekonomi mereka diperhatikan. Semua yang terdampak proyek menerima sistem tersebut dan malah berebut," katanya. Untuk pelaksanaan itu, PT Jakpro juga memfasilitasi warga terdampak dengan pelayanan pembukaan rekening Bank DKI. "Jadi tidak dilepas begitu saja. Ini sudah menjadi standar bagi konsirsium asing," katanya. Proyek ITF Sunter yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo dan perusahaan Fortum dari Finlandia itu direncanakan rampung pada tahun 2022. ITF Sunter dirancang bisa mengolah sampah sampai 2.200 ton per hari. Sementara itu, total sampah yang dihasilkan Jakarta per hari mencapai 7.000 ton. Pengolahan 2.200 ton sampah per hari akan mengurangi jumlah sampah Jakarta yang masuk ke tempat pembuangan sampah terpadu Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat. Pengolahan sampah di ITF Sunter, yang ditargetkan menghasilkan 35 megawatt listrik, akan menyisakan residu 10 persen. Dwi yakin, setelah ITF Sunter tuntas dilanjutkan dengan membangun ITF berikutnya maka masalah penanganan sampah di Jakarta bisa tuntas. Namun, Dwi mengakui dalam permasalah sampah tidak sesederhana yang  tampak. Ada mafia mafia yang turut berperan selama ini sehingga persoalannya agak terhabat. "Tidak mudah memang. Tapi insyaallah, kami mulai dengan doa dan niat baik untuk membangun Jakarta ke depan, saya yakin bisa," jelas Dwi. (john/ys)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT