ADVERTISEMENT

Hakim MK Punya Tenaga Kuda Sidang Maraton Sampai 20 Jam

Jumat, 21 Juni 2019 06:51 WIB

Share
Hakim MK Punya Tenaga Kuda Sidang Maraton Sampai 20 Jam

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ENTAH apa jamu atau dopingnya, sembilan hakim MK ini memiliki tenaga kuda luar biasa. Rabu 19 Juni lalu, mereka sidang maraton sengketa Pilpres dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 05.00 hari Kamis berikutnya. Untung saja para pemohon, termohon dan terkait mampu mengimbangi. Sidang sampai 20 jam, hakim MK memang rosa-rosa seperti Mbah Marijan. Sesuai dengan UU Pemilu, sidang sengketa Pilpres harus diputus 14 hari kerja. Karena dimulai 14 Juni 2019, maka vonisnya harus dipastikan 28 Juni mendatang. Lantaran harus “kejar tayang”, 9 hakim MK tak mau terpaku dengan hari kerja. Hari Sabtu dan Minggu pun mereka masuk, untuk mempersiapkan persidangan. Jika mengikuti irama kerja PNS pada umumnya, tentunya sidang dimulai pukul 07.30 dan ditutup pukul 16.00. Bila pakai cara demikian, dikhawatirkan jatuhnya vonis bisa meleset dari jadwal. Maka Ketua MK Anwar Usman dan kawan-kawan harus kerja lembur, dan pintar-pintar memeriksa saksi dan alat bukti dalam persidangan. Maunya kuasa hukum Tim BPN Prabowo, jumlah saksi jangan dibatasi. Tapi MK memutuskan, cukup 15 dan saksi ahli 2 orang. Begitu juga alat bukti yang katanya 12 truk, yang diambil beberapa peti saja. Jika semua berkas di peti 12 truk itu diperiksa satu persatu, setahun juga belum tentu kelar itu sengketa Pilpres 2019. Demi efesiensi waktu, MK menggelar sidang 14 Juni dari pukul 09.00 sampai 15.15. Tanggal 18 Juni pukul 09.00 sampai 17.00. Dan inilah yang luar biasa; pada sidang 19 Juni lalu, sidang dimulai pukul 09.00 hari Rabu dan baru ditutup pukul 05 hari Kamis berikutnya. Sidang sampai 20 jam, sungguh luar biasa. Dalang wayang kulit dan niyaganya saja hanya mampu 7 jam, pukul 21.00 hingga pukul 04.00. Sidang maraton sengketa Pilpres ini mengingatkan sidang Mahmilub para tokoh PKI di tahun 1967 lalu. Saat mangadili Subandrio dan Omar Dhani, Ali Said SH dkk hanya sampai pukul 01.00 dinihari. Tapi Anwar Usman Cs sampai adzan subuh terdengar baru ditutup. Jamunya atau dopingnya apa ya, kok bisa tetap rosa-rosa kayak Mbah Marijan? Mereka nampaknya tetap segar bugar saja, tak terlihat ada yang ngantuk di sidang. Untung saja para pemohon, termohon dan tim kuasa hukum TKN Jokowi selaku terkait mampu mengimbangi. Jika pada akhirnya ada yang “KO” malah Bambang Wijayanto dan Denny Indrayana dari Tim BPN. Terbukti pada sidang lanjutan Kamis pukul 13.00 hingga pukul 17.00 mereka absen dengan alasan istirahat. – gunarso ts

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait