Kaki Lima, Harga Bintang Lima!

SEORANG ibu bersungut-sungut sehabis makan soto mie di kaki lima dekat hotel dia menginap, di satu tempat pariwisata di Bandung. “ Kita ini dianggap nggak tahu harga, atau karena kita orang luar, wisatawan dianggap banyak uang? Ya, seandainya banyak uang nggak sepantasnya lah, masa soto mie seporsi Rp45 ribu!” Soal harga memang relatif, mahal atau murah semua tergantung ‘barang’ yang dijual. Layak atau nggak dengan harga tersebut. Misalnya, satu potong celana dengan potongan dan bahan yang sama, bisa beda harga. Satu dijual di toko distro, mal atau butik mewah, sementara yang satu digantung di kaki lima? Begitu juga harga makanan, akan diperlakukan sama. Kalau dia dijual di restoran, hotel maka harga pasti mahal, kalau digelar di kaki lima, ya seyogyanyalah murah. Karena, kaki lima memang khusus buat orang kebanyakan, menikmati kuliner sambil santai, dan tentu saja dengan harga yang terjangkau. Tapi, kalau kemudian dihargai nggak wajar seperti harga restoran besar atau hotel, ya nggak lucu lah! Bayangkan kalau sekeluarga ada sepuluh orang yang makan baso atau soto dengan harga segitu, ya hitung sajalah. Bisa bangkrut! Apalagi yang membeli adalah emak-emak yang sangat paham dengan harga, ya menjeritlah. “ He, tau nggak ini makanan kayak gini di Jakarta saja semangkok paling mahal Rp15.000!” Ya,semua pedagang memang kepingin untung besar, begitu juga, mungkin kaki lima di daerah wisata kota Kembang tersebut. Bisa jadi ini karena salah asuh oleh pemda setempat. Misalnya, mereka dikenakan pajak besar, atau juga banyaknya tukang palak, siapa tahu? Tapi, yang jelas bagi para wisatawan, terutama lokal, kayaknya bakalan kapok untuk mampir di kaki lima dengan harga yang mencekik. Kalau begitu, rugi kan? Jadi nggak usah mumpung lah!-massoes