ADVERTISEMENT

Anggap Janggal, Prabowo Minta Polisi Visum Kematian Ratusan Petugas KPPS

Rabu, 8 Mei 2019 18:53 WIB

Share
Anggap Janggal, Prabowo Minta Polisi Visum Kematian Ratusan Petugas KPPS

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA  -  Calon Presiden Prabowo Subianto mendorong Kepolisian untuk mengusut kasus meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS) selama Pemilu 2019. Bahkan, Prabowo meminta ada proses visum terhadap para korban karena dinilai ada kejanggalan dalam kematian mereka yang secara mendadak. Hal itu disampaikan Prabowo saat konferensi Pers bersama jajaran petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di kedimannya Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). "Kami ingin menanggapi beberapa perkembangan, kejadian, atas nama seluruh BPN Prabowo-Sandi koalisi Indonesia Adil Makmur kami ingin mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besar atas meninggalnya yang dilaporkan lebih dari 500 petugas pemilu dari berbagai tingkatan," kata Prabowo. Mantan Danjen Kopassus ini menilai ada kejanggalan dalam insiden meninggalnya ratusan petugas KPPS tersebut. Pasalnya, kejadian ini belum pernah terjadi sepanjang proses Demokrasi di Indonesia. "Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah Pemilu RI. Kami sangat prihatin, kami bela sungkawa dan kami mohon pihak yang berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya," papar Prabowo. Lantas, mantan suami Titiek Soeharto ini meminta ada proses medis yang dilakukan untuk mengungkap penyebab meninggalnya para korban. "Perlu ada, kami rasa suatu visum atau pemeriksaan medis KPPS, petugas-petutas tersebut yang meninggal," tandas Prabowo. (Yendhi/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT