ADVERTISEMENT

Temuan Formulir C1 Diduga Untungkan 02, TKN: Maling Teriak Maling

Senin, 6 Mei 2019 19:46 WIB

Share
Temuan Formulir C1 Diduga Untungkan 02, TKN: Maling Teriak Maling

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera menginvestigasi temuan ribuan formulir C1 asal Jawa Tengah. Wakil TKN, Abdul Kadir Karding mendesak Bawaslu bergerak agar temuan C1 itu tidak menjadi isu liar di masyarakat. "Jangan dibiarkan jadi isu yang berkembang terus menerus tanpa dikelola dan ditangani secara hukum. Jadi saran saya supaya Bawaslu atau yang bersangkutan  menemukan itu, segera diproses secara UU dan aturan yang ada. Sekali lagi ini tidak jadi isu bola liar yang bisa merugikan banyak pihak," katanya saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2019). Terkait dugaan formulir C1 tersebut yang menguntungkan kubu pasangan calon (paslon) 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno,  Karding minta dibuktikan. Jika terbukti, politisi PKB ini meminta kubu paslon 02 dijatuhi sanksi. Sebelumnya diberitakan,  formulir C1 diduga menguntungkan Prabowo - Subianto. Terdapat perbedaan hasil hitung di TPS dengan yang tertulis di formulir C1 yang disita Bawaslu. "Bahwa itu dianggap menguntungkan 02, ya diproses saja kalau ada bukti dijatuhkan sanksi kepada 02. Begitu saja. Saran saja mendorong itu diproses pihak-pihak terkait," tandasnya. Lebih lanjut Karding menyinggung kecurangan  yang selalu disuarakan kubu paslon 02.  "Dugaan-dugaan kecurangan yang ternyata diduga dilakukan 02 itu menunjukkan bahwa faktanya mereka berteriak, 'kami yang curang', tapi aslinya yang memprotes kecurangan atau melakukan kecurangan temen-temen itu. Itu disebut maling teriak maling," pungkas Karding. (ikbal/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT