ADVERTISEMENT

Pernyataan Erwin Aksa Soal Mal Sepi Dibantah Ketum APPBI

Sabtu, 23 Maret 2019 22:53 WIB

Share
Pernyataan Erwin Aksa Soal Mal Sepi Dibantah Ketum APPBI

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan, membantah pernyataan pengusaha Erwin Aksa yang menyebutkan dalam 4,5 tahun terakhir mal-mal menjadi sepi karena sulitnya berusaha dan lapangan kerja. "Data dari mana itu? Tidak seperti itu, kita sampai 2016 kemarin performa baik sekali, memang sejak 2017 ada yang namanya disrupsi. Tapi bukan karena daya beli yang turun. Itu gara-gara prioritas konsumen berubah dari tadinya belanja barang, berubah ke leisure," ujar Stefanus, Sabtu (23/3/2019). Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk yang merupakan pengelola Gandaria City dan Kota Kasablanka ini menambahkan saat ini terjadi disrupsi teknologi yang mengakibatkan perubahan pola konsumsi masyarakat dan gaya hidup. "Prioritas konsumen berubah, mereka yang dari tadinya belanja barang di mall, berubah menjadi belanja barang leisure," jelasnya. APPBI bulan Desember tahun lalu menyebutkan tingkat kunjungan masyarakat ke mal dan pusat perbelanjaan justru naik 20 persen karena banyak pengunjung datang ke mall bukan hanya untuk berbelanja, tapi untuk tempat leisure dan hang out. Stefanus juga mengomentari tutupnya banyak Department Store di Indonesia belakangan ini juga terjadi di luar negeri. “Fenomena itu bukan gara gara ekonominya gak jalan atau daya beli kurang. Memang hari ini sudah tidak jamannya lagi ada departemen store. Diluar negeri pada tutup semua. Yang ada itu mini anchor kayak Uniqlo, H&M, Zara," tandasnya. Dia menerangkan mini anchor adalah pusat perbelanjaan kecil untuk satu brand khusus yang menempati area tidak terlalu besar, yakni sekitar 1.000-2.000 meter persegi, jauh dibandingkan Departemen Store yang bisa sampai 15.000-20.000 meter persegi. “Orang datang mau cari brandnya. Jadi sekali lagi, ini semua adalah karena disrupsi, mereka yang mau berubah yang bisa bertahan, bukan karena ekonomi turun,” tutup Stefanus. Sebelumnya dalam deklarasi dukungan Aliansi Pengusaha Nasional kepada Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Kamis (21/3/2019) lalu, Erwin  menyebut pengusaha kesulitan dalam 4,5 tahun terakhir. Erwin mengatakan hampir tidak ada usaha yang tumbuh dalam kurun waktu tersebut. Dia mengatakan dalam waktu tersebut penjualan pasar menurun, toko gulung tikar dan mal-mal sepi.  (ikbal/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait