ADVERTISEMENT

50 ODGJ Dapat Pengobatan Gratis dari Puskesmas Cicangkal Bogor

Kamis, 21 Maret 2019 09:16 WIB

Share
50 ODGJ Dapat Pengobatan Gratis dari Puskesmas Cicangkal Bogor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR – Puskesmas Cicangkal memberi pengobatan gratis bagi 50 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Mereka mendapat pengobatan secara gratis berupa pemberian pengobatan dan pendampingan. "Layanan bagi ODGJ di wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor ini bertujuan untuk proses penyembuhan sehingga diharapkan bisa hidup mandiri di tengah masyarakat dan beraktifitas kembali," kata Kepala Puskesmas Cicangkal dokter Tati Yuniarti. Pelayanan bagi ODGJ ini berlangsung di kantor Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Petugas tidak menyangka, ternyata cukup banyak warga yang terserang penyakit gangguan jiwa dan mereka berbondong-bondong mendatangi kegiatan pengobatan gratis ini. "Mereka datang diantar oleh anggota keluarganya ," paparnya. Pengobatan gratis ODGJ ini melibatkan para petugas kesehatan dari Puskesmas Cicangkal, dengan dokter pendamping khusus yaitu dr. Abror Miftahuddin Sp. KJ. dari RS Ciawi. “Kegiatan sosial ini juga melibatkan semua kader ODGJ dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor serta dibantu masyarakat di wilayah Kecamatan Rumpin,” katanya kepada wartawan. Dia mengatakan, ODGJ yang berobat tersebut berasal dari lima desa yaitu, Desa Kertajaya, Tamansari, Sukamulya, Mekarsari dan Sukasari. "Ada 50 orang. Usia yang paling muda 8 tahun dan paling tua 55 tahun. Kami berharap agar warga Kecamatan Rumpin yang terkena gangguan jiwa bisa hidup mandiri, bisa berbaur dengan masyarakat dan bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa dikucilkan dari warga atau masyarakat lainnya,” kata dr Abror. Ia menegaskan, Kecamatan Rumpin sangat jauh dengan rumah sakit (RS), sehingga jika di rujuk ke RS terkendala dengan transportasi.  Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi Puskesmas Cicangkal melakukan pendampingan spesialis untuk para penyandang penyakit jiwa tersebut. "Seluruh pasien langsung  diperiksa dan diberikan therapi serta pengarahan. “Ketika dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, kita juga menghadirkan pihak keluarganya untuk mendampingi," kata dr. Abror Miftahuddin Sp. KJ,  Sepesalis Kedokteran Jiwa. Untuk warga yang terkena gangguan jiwa berat, langsung diberikan pelayanan dan pengobatan yang dekat dengan tempat tinggalnya. "Kalau sudah berat, dirujuk ke RS Marjuki Mahdi untuk mendapatkan pelayanan khusus. Saya berharap pihak keluarga bisa berperan aktif dalam menangani dan menjalani proses penyembuhan anggota keluarganya yang menderita penyakit orang gangguan jiwa,"pintanya. Bagi dr Abror, gangguan jiwa itu bukan sakit fisik. Namun mempunyai macam jenisnya, mulai dari ringan sedang hingga berat. "Saya bilang keluarga penderita ODGJ. Ini penyakit gangguan jiwa, secara pengobatan teori medisnya, bisa disembuhkan. Ini biar keluarga tau dan yakin," tegas dokter Abror. (yopi/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT