JAKARTA - Ratusan personil gabungan UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI bersama petugas terkait dan warga mengangkut 52 meter kubik (m3) sampah saat Gerebek Sampah di saluran penghubung (Phb) Jalan Moh Mansyur, Tambora, Jakarta Barat.
"Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran dan kali masih rendah. Gorong-gorong saluran ini dipenuhi berbagai sampah," kata Cecep, petugas UPK Badan Air Dinas LH DKI Jakarta bersama rekan-rekannya sedang bertempur membersihkan saluran penghubung sebagai antisipasi mencegah banjir di Jalan Moh Mansyur, Minggu (17/3/2019).
Cecep dan petugas UPK Badan Air Dinas LH lainnya harus berjuang di gorong-gorong yang sempit dan bau sampah yang sangat menusuk. Mereka bekerja secara manual tanpa menggunakan oksigen maupun masker.
Tantangan kerja berat itu dilakoni Cecep dan 'pasukan gorong-gorong' lainnya dengan kerja keras dan semangat tinggi. Meski sempat kewalahan karena semakin membuat napas sesak dan sempat pula pusing. Saat sedang menyerok sampah gorong-gorong itu, Cecep dan lainnya juga digigit kelabang serta dihinggapi cacing dan kecoa. Namun tetap dilakoni tanpa rasa jijik.
"Demi tuntutan tugas dan kebersihan di ibukota, kami harus kerja ekstra. Semoga warga peduli dan tidak lagi membuang sampah ke kali dan saluran," tambah Cecep yang dihadang sampah plastik, styrofoam dan lainnya.
Tim media sosial UPK Badan Air Dinas LH DKI Jakarta, Apit Raharjo menjelaskan Gerebek Sampah melibatkan 250 petugas gabungan dari UPK Badan Air, pasukan oranye atau PPSU, pasukan biru Sudin Sumber Daya Air Jakbar, Satgas Sudin Kehutanan Jakbar dibantu warga sekitar.
"Kerja bakti massal melalui Gerebek Sampah, sebagian petugas nyelam ke gorong-gorong sepanjang ratusan meter di saluran penghubung Jalan Moh Mansyur," ujar Apit.
Sebanyak 52 m3 sampah berupa sampah botol plastik, styrofoam dan sampah pasar langsung diangkut dan dibuang ke emplasemen di kawasan Pluit. (rachmi/ys)

