Atiqah Hasiholan Promosikan Budaya Batak Lewat Film Komedi Romantik

JAKARTA - Dulu, ada sinetron 'Pariban Dari Bandung' yang dibintangi Cok Simbara dan Nella Regar. Kini, siap muncul film ‘Pariban: Idola Dari Tanah Jawa’. Adalah aktris berdarah Batak, Atiqah Hasiholan, yang didapuk menjadi bintang utama dalam film yang dibesut sutradara Andibachtiar Yusuf tersebut. Sebelumnya, Atiqah baru merampungkan film ‘Mantan Manten bersama Putra’ yang akan dirilis di bioskop April nanti. Syuting di pulau Samosir dan danau Toba beberapa waktu lalu, hal yang sangat menyenangkan hatinya. Dia juga harus mengajari Ganindra Bimo bahasa Batak, lawan mainnya dalam film bergenre komedi romantis regional tanah dan budaya Batak tersebut. "Senang banget ya, ini komedi percintaan dari daerah aku sendiri. Sekarang banyak cerita-cerita berlatar-belakang kearifan lokal diangkat ke media film, bagus banget, kita bisa melihat begitu banyaknya kekayaan budaya lokal yang potensial," ujar Atiqah yang berperan sebagai Uli, gadis Batak yang sangat mencintai daerah dan budayanya. Dia mengaku bangga, bisa ikut berperan mempromosikan nilai-nilai dan kultur budaya Batak meski dalam balutan komedi romantik. "Pariban itu panggilan bagi saudara sepupu yang bisa dijodohkan oleh para orang tua. Aku sebagai Uli punya sepupu bernama Moan yang lama tinggal di Jakarta. Ketika pulang kampung, Moan mau dijodohkan sama Uli, padahal Uli sendiri udah punya pacar," beber Atiqah membocorkan sedikit cerita film yang akan segera dirilis di bioskop. Mendalami karakternya sebagai Uli, Atiqah tetap belajar dan bergaul dengan masyarakat sekitar pulau Samosir dan danau Toba. "Waktu itu aku tetap observasi tentang bagaimana keseharian mereka. Cukup lama juga syuting di Samosir. Ngobrol dengan warga asli dan bahkan aku sempat belajar bikin kerajinan khas Batak, udah ngga sabar nonton filmnya," terang isteri aktor Rio Dewanto ini. Sementara itu, CEO Stayco Media, Agustinus Sitorus mengatakan, pihaknya ingin memperlihatkan keindahan alam pulau Samosir dan danau Toba yang kental dengan kebudayaan adat Batak. Meski mengusung isi regional, film ‘Pariban Idola Dari Tanah Jawa’  menurutnya tetap relevan ditonton seluruh etnik di Indonesia. "Ceritanya digarap secara ringan, tentang adat dan budaya Batak. Sebagai orang Batak  saya terpanggil untuk membagikan cerita keseharian orang batak kepada publik yang lebih luas. Semua muda-mudi Batak pasti punya pariban, kami ingin mengajak publik untuk mengenal budaya kami sambal tertawa melihat berbagai kekonyolan yang lazim terjadi saat dijodoh-jodohkan dengan sepupu sendiri. Kami mencoba bertutur dengan sederhana tanpa menggurui," terangnya pada Pos Kota.(ali/mb)