Jangan Menghardik Anak Yatim Apa Lagi Sampai Menghamilinya

Kamis 28 Feb 2019, 07:30 WIB

ANAK yatim itu kekasih Allah Swt, maka janganlah menyia-nyiakannya. Tapi agaknya Sentot, 52, tak pernah mengaji, sehingga tak tahu makna surat Alma’un ayat 1-2. Menghardik anak yatim saja dosa, dia malah menghamili Yu, 15. Keruan saja Sentot dilaporkan neneknya ke polisi. Mengambil anak yatim piatu sebagai anak angkat (adopsi), adalah tindakan terpuji. Berarti itu orang memperhatikan masa depan si anak, agar nantinya berguna bagi nusa, bangsa, agama, orangtua, sukur-sukur mertua. Dalam Islam banyak ayat Qur’an dan hadits yang melindungi anak yatim. Di antaranya dalam surat Alma’un ayat 1-2 disebutkan: Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, maka itulah orang yang menghardik anak yatim. Tapi rupanya Sentot warga Kaliwungu Semarang ini tak pernah belajar ngaji, sehingga dia tak kenal pesan surat Alma’un yang ada di Juz’ama itu. Kalaupun dia sampai terketuk hatinya mengadopsi Yu sebagai anak sejak balita, itu jarena kasihan belaka, apa lagi didorong oleh anggota keluarganya. Lima belas tahun lalu Yu memang terlahir dari keluarga miskin di daerah Sukoharjo, Solo. Ayah meninggal ketika dia berusia 2 tahun, tak lama kemudian sang ibu menyusulnya. Praktis balita itu menjadi yatim piatu ketika belum tahu arti kehidupan. Di sinilah Sentot tampil sebagai dewa penolong. Bocah balita itu diadopsi sebagai anak dan dibawa ke Semarang. Yu dirawat secara baik, diperlakukan sebagai anak sendiri. Ketika masuk usia sekolah juga disekolahkan ke SD Negeri, sampai kemudian masuk SMP. Sesuai dengan usianya, Yuyun tumbuh sebagai ABG yang lumayan cantik. Terbukti mulai ada cowok lawan jenisnya mencoba mendekati, mengajak berkoalisi dalam asmara. Tapi ternyata, Sentot sendiri juga tertarik pada penampilan Yu. Kok bisa-bisanya itu lho, wong terhadap anak angkatnya kok bisa membayangkan yang mboten-mboten. Padahal jika tahu makna surat Alma’un pasti tak berani. Jangankan menodai, lha wong menhardik saja dilarang. Tapi begitulah kelakuan Sentot; sudah tak pernah belajar ngaji, tiap hari selalu diprovokasi setan, akhirnya jadi lupa diri. Dengan sedikit ancaman, ABG itu berhasil digaulinya. Lho, belum emak-emak kok sudah enak? Maka lain waktu kembali Sentot menggauli Yu bak istri sendiri. Rupanya perut Yu ini seperti HP layar sentuh. Hanya sedikit senggol langsung jadi. Tahu-tahu si anak angkat ini hamil 5 bulan. Bingung Sentot. Mau dikawini, bagaimana mungkin wong anak angkat sendiri. Paling berat, jika istrinya tahu pasti dirinya dijantur macam jangkrik kalah diadu. Bingung tanpa solusi, akhirnya Sentot cari gampangnya saja. Yu diantar pulang ke Sukoharjo. Tapi bukan diserahkan langsung pada neneknya, tapi malah ditinggal kabur begitu sampai halaman rumah. Tentu saja si nenek curiga. Begitu dibawa ke bidan, diketahui sudah hamil 5 bulan. “Saya disetubuhi Pak Sentot dua kali,” kataya polos. Nenek Yu segera lapor polisi dan Sentot pun ditangkap tanpa perlawanan. Sentot tak punya iman, hanya memanjakan “si imin”. (Gunarso TS)


News Update