ADVERTISEMENT

Petani Buah Naga Berkeluh-kesah Kepada Sandi

Kamis, 21 Februari 2019 23:30 WIB

Share
Petani Buah Naga Berkeluh-kesah Kepada Sandi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BANYUWANGI- Susianto Petani buah naga curhat kepada Sandiaga Uno, betapa sulitnya sekarang menjadi petani buah berwarna merah itu. Menurutnya harga jualnya sudah tidak masuk akal. Padahal tahun 2012, harga masih di kisaran Rp 12 ribu hingga Rp 16 ribu. "Sekarang di tahun 2019, harganya cuma Rp 500 perkilogram. Harganya turun banget. Terakhir saya jual buah naga dua kwintal (200 kg) hanya dapat uang Rp 100 ribu . Hasilnya saya belikan sarung. Tidak saya pake tapi saya gantung. Tiap malam berdoa dan melihat sarung itu berharap harga buah naga naik kembali " ucap Susianto kepada Sandiaga Uno saat berdialog dengan petani buah naga di Desa Wringinpitu, Banyuwangi Jatim, Kamis (21/2/2019). Usai curhat Susianto memberikan sarung yang dibelinya dari hasil penjualan dua kwintal buah Naganya kepada Sandi. "Saya titipkan sarung ini kepada bapak. Agar jika nanti, menjadi wapres, ingat kepada petani buah naga, dan mencari solusinya," harap Susianto. Turunnya harga buah naga juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Dulu, lanjut Susianto, di tahun 2012 sulit mencari tenaga kerja, bahkan sampai mengaji orang luar daerah. Tapi sekarang justru sebaliknya, banyak pengangguran akibat jatuhnya harga buah tersebut. "Semoga Pak Sandi bisa mencari solusi ini. Menstabilkan harga buah naga. Belum.lagi pupuk yang mahal dan jarang. Kalau bisa jangan pupuk yang di subsidi, tapi harga buah naganya," katanya. Calon wakil presiden nomor urut 02 ini trenyuh mendengar curhat Susianto dan petani buah naga lainnya. Sandi berjanji akan menstabilkan harga buah naga. "Jadi kita juga akan buat produk olahan dari buah naga. Jus-nya atau dodol yang sudah diproduksi di sekitar sini. Sandi memberikan sarung yang didesain khusus untuknya kepada Susianto. "Ini saya kasih sarung saya, biar ingat saya berjanji memperbaiki nasib petani juga para pekerja buah naga," kata Sandi sambil.memberikan sarung yang bertuliskan namanya. Sandi juga melihat langsung perkebunan buah naga dan memetik langsung dari pohonnya. Dan sempat mengaduk dodol atau jenang yang dimasak secara tradisional bersama emak-emak. (yendhi/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait