ADVERTISEMENT

Ditantang Berani Selingkuh Akhirnya Selingkuh Beneran

Sabtu, 16 Februari 2019 08:20 WIB

Share
Ditantang Berani Selingkuh Akhirnya Selingkuh Beneran

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JADI  istri harus tahu karakter asli suami. Jika tidak, bisa bernasib seperti Ny. Nurul, 35, dari Palembang ini. Bayangkan, dilulu (perintah sebetulnya larangan – Red) jika berani selingkuh dapat hadiah, eh benar-benar Windu, 37, kencan bersama Ny. Komariah, 32, di kos-kosan. Tentu saja Nurul jadi keki sendiri. Sekian tahun kerjasama nirlaba sebagai suami istri, mestinya menjadi tahu betul akan karakter masing-masing pasangan. Dari situlah kemudian terjadi akselerasi, saling menyesuaikan diri. Dengan cara demikian Insya Allah rumahtangga menjadi awet, sesuai dengan harapan Pak Penghulu saat menikahkan dulu, menjadi keluarga sakinah, mawadah warahmah, sukur-sukur punya pembantu bernama Sukinah. Tapi rupanya tidak demikian dengan Nurul, warga Kemuning Ilir, Palembang. Sudah 8 tahun menjadi bini satpam  belum tahu persis karakter asli suaminya. Padahal mestinya, tak sekedar tahu luar-dalamnya, tapi juga memahami isi kandungan hati Windu. Jadi apa hasil sewindu perkawinan mereka? Hasilnya, ya baru tambah anak saja! Inilah yang mengganjal bagi perasaan Windu. Sudah hampir satu dekade, masih juga tinggal di rumah Mertua Permai yang bebas cicilan. Padahal rumah mertua tidaklah besar, sehingga Windu-Nurul hanya diberi satu kamar 3 X 4. Di sinilah suami istri ini menjalankan segala aktivitasnya. Yang paling tidak enak, sebagai suami Windu kehilangan kedaulatannya rumah-tangganya. Bagaimana tidak, mertua sering intervensi kebijakan keluarga. Jika dia marahi Nurul, mertua mesti turun tangan membela. Padahal dibela seperti apapun, takkan menaikkan elektabilitas, wong mertuanya tidak nyapres. Berulangkali Windu mengajak istrinya pindah rumah, meski harus kontrak. Sebab dengan tinggal di rumah sendiri, kedaulatan rumahtangga bisa ditegakkan. Tapi Nurul tetap tidak mau, dengan alasan gaji suami tidak cukup untuk hidup sehari-hari. “Kalau kamu nggak mau pindah dari sini, nanti saya cari WIL lho…..,” ancam Windu serius. Ternyata Nurul sama sekali tidak gentar atas ancaman tersebut. Malah katanya, kalau berani ya silakan sajalah! Jika Windu berani cari WIL, nantinya akan diberi penghargaan amburke (taburan) beras-kunyit. Di Sumsel, pasangan pengantin datang memang selalu disambut dengan taburan beras-kunyit di depan pintu. Sebetulnya itu ucapan nglulu atau ngeledek, tapi Windu yang kadung kesal oleh sikap istri, malah jadi seperti ditantang. Jangankan hanya disambut penghargaan taburan beras kunyit, diberi hadiah sepeda Presiden Jokowi karena sebutkan jenis-jenis ikan pun, akan ditempuh juga. “Biar Nurul tahu rasa, aku kok dioposisi,” katanya dalam hati. Tak membutuhkan waktu lama, Windu sudah menemukan tokoh alternatif yang cukup kafabel, akuntabel, kredibel sekaligus nggedibel. Dia adalah Komariah warga Talangputri, seorang ibu rumahtangga aktif. Sesuai dengan namanya, Komariah ini meski tubuhnya lumayan padat berisi, tapi wajahnya cantik, berbinar-binar macam bulan  tanggal 15. Jika namanya sudah kasmaran, Windu siap saja menjadikan Komariah sebagai WIL-nya, meski sidia masih punya suami yang sah. Prinsipnya, sepanjang sononya mau dipacari, tak akan jadi masalah. Lain jika dipaksa, pasti akan mengadu ke suaminya. Karena pertimbangan itu, Windu sampai bertekad dan bertagar: #Mei 2019 ganti istri! Setelah dekat sedekat-dekatnya dengan Komariah sampai titik nol, Windu rela saja mengalirkan sejumlah gajinya ke rekening Komariah. Bahkan dia sering tak pulang ke rumah dengan alasan lembur. Padahal rielnya, dia lempengin burung bersama Komariah yang memang sekel nan cemekel tersebut. Nurul di rumah awalnya percaya saja. Tapi begitu uang gaji suami tak utuh, mulai curiga. Pasti ada kebocoran anggaran, tapi ke mana larinya dana itu, ini yang belum jelas. Mau lapor ke PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan), jumlahnya terlalu kecil, sehingga dia kasak-kusuk sendiri cari informasi di seputar stadion Jakabaring. Hasilnya, ada data yang mengatakan bahwa Windu memang suka jalan bareng sama perempuan cantik tapi terlalu sekel nan cemekel. Diam-diam Nurul membuntuti suaminya, ternyata kemudian terdampar di rumah kos-kosan. Segera dia lapor polisi dan digerebek. Benar saja, keduanya tinggal sekamar. Mereka digelandang ke Polresta Palembang. Tanpa ditanya keduanya sudah curhat. “Saya ditantang selingkuh, kalau berani mau disambut amburke beras kunyit. Lelaki kok ditantang,” kata Windu. Habis ditantang akhirnya masuk gudang (dipecat). (Gunarso TS)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT