ADVERTISEMENT

Harga Premium Turun Penjualan Pertalite Tidak Terpengaruh

Senin, 11 Februari 2019 15:52 WIB

Share
Harga Premium Turun Penjualan Pertalite Tidak Terpengaruh

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Turunnya harga premium ternyata tidak membuat masyarakat langsung beralih untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis itu. Diketahui, pada Minggu (10/2/2019) PT. Pertamina (Persero) menyesuaikan harga BBM. Salah satunya ialah harga premium yang ikut diselaraskan menjadi Rp. 6.450 per liter, sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Bali dan Madura. Supervisor Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3413501 di kawasan Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Wagyo Susanto, mengatakan, menurunnya harga premium tidak berdampak terhadap pembeli. Sebab menurutnya, pembelian BBM di SPBU tersebut lebih didominasi dengan pembelian pertalite. "Tetap saja (ga ada perubahan). Orang-orang ke premium sepertinya kurang. Maunya ke pertalite, (ada juga yang) ke pertamax. Apalagi pertamax sekarang turunnya jauh ya Rp 350. Jadi lebih ke situ dibandingkan premium," ujar Wagyo ketika ditemui di kantornya, di kawasan Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin (11/2/2019). "Tapi lebih ke pertalite sih. Dan ga ada perubahan signifikan dari turunnya harga BBM ini," imbuhnya. Ia menjelaskan, meskipun selisih tipis, namun jumlah pembelian pertalite memang lebih banyak dibandingkan premium. Bahkan hingga harga premiun turun pembeli BBM jenis pertalite lebih mendominasi. "Di sini memang lebih banyak pertalite. Kalau misal pertamax 3 ton, pertalite bisa 7 sampai 8 ton. Kalau premium di bawahnya, pertalite 7 ton, premium 6 ton," kata Wagyo. Sementara itu menurut karyawan pengawas di salah satu SPBU di kawasan Jalan Raya Pasar Minggu, Toni, minat pembeli BBM jenis premium di SPBU tersebut memang cukup tinggi. Meski begitu, jumlah permintaan premium dibatasi. Sehingga jumlah penjualan pertalite lebih banyak. "Kebanyakan premium sih, tapi kalau liat antrean panjang mereka ke pertalite. Tapi kalau premium kita dibatasi, pengirimannya dibatasi 8000 liter per hari. Kadang-kadang kita tidak bisa memenuhi konsumen dalam 24 jam. Kalau pertalite 16 ribu liter per hari. Tapi itu juga tergantung permintaan kita. Kalau.l memang stok kita sudah tipis baru kita pesen lagi," jelas Toni. Diketahui, besaran penyesuaian harga BBM ini bervariasi sampai dengan Rp. 800 lebih murah. Untuk di wilayah Jakarta, berikut harga-harga BBM non subsidi tersebut: 1. Pertamax Turbo, dari Rp. 12.000 menjadi Rp. 11.200 per liter. 2. Pertamax, dari Rp. 10.200 menjadi Rp. 9.850 per liter. 3. Dexlite, dari Rp. 10.300 menjadi Rp. 10.200 per liter. 4. Dex, dari Rp. 11.750 menjadi Rp. 11.700. 5. Sedangkan Pertalite tetap Rp. 7.650 per liter. (cw2)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT