Kubu Prabowo dan Jokowi Saling Tuding Soal Konsultan Asing di Tim Kampanye

Rabu, 6 Februari 2019 13:38 WIB

Share
Kubu Prabowo dan Jokowi Saling Tuding Soal Konsultan Asing di Tim Kampanye
JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengungkapkan temuan dalam salah satu laman internet yang membuatnya terkejut. Priyo mengaku kaget dengan temuan dalam website itu yang menyebut calon presiden Jokowi menjadi klien dari seorang konsultan asing dari Amerika Serikat, Stanley Greenberg. "Hari ini kami terperanjat adanya situs yang menyebut Pak Jokowi salah satu klien dari Stanley Greenberg, seorang ahli strategi ternama di AS yang konon bisa memenangkan beberapa presiden, termasuk Bill Clinton, Algore, John Kerry, dan beberapa  kandidat around the world and Joko Widodo the president of indonesia. Ini yang kita dapat di situs tersebut," ujarnya di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019). Politisi Partai Berkarya itu mengatakan tidak mengetahui kebenarannya dengan yang diinformasikan di laman tersebut. Dia meminta agar ada pihak yang mengklarifikasi kebenaran   informasi itu. "Saya tidak tahu ini kebenarannya. Tapi kami justru bertanya apa bener seperti itu? Mudah-mudahan bisa segera diklarifikasi supaya jelas," tandasnya. Sementara itu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai BPN kembali menebar hoaks saat mengaitkan Jokowi dengan konsultan asing. Ace mengatakan isu tersebut merupakan isu yang didaur ulang oleh kubu Prabowo. Dia mengatakan isu kehadiran Stanley Greenberg di lingkungan Jokowi sudah dihembuskan lawan politik pada Pemilu 2014 lalu. " Isu  hoax Pak Jokowi pakai konsultan asing adalah isu daur ulang. Isu hoax mengenai Stanley Greenberg pernah muncul dalam Pilpres 2014. Isu hoax itu dikembangkan oleh kubu Prabowo untuk menyebut apa yang dilakukan oleh Jokowi sebagai pencitraan," katanya. Politisi Golkar itu menambahkan saat itu isu yang digulirkan tidak berdampak pada Jokowi. Ace menduga isu itu kembali diangkat di tengah adanya opini publik bahwa Prabowo menggunaan jasa konsultan asing. " Tapi isu hoax itu tidak laku karena memang hoax, fiksi dan tidak berdasarkan fakta. Tahun 2019, BPN mengangkat isu hoax ini karena mereka terdesak oleh opini publik bahwa Prabowo menyewa banyak konsultan asing," imbuhnya. "Jejak digital bisa ditemukan dalam pengakuan Rob Allyn yang mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Jejak Rob Allyn tidak hanya pada Pilpres 2014 tapi kuat indikasi dipakai lagi  oleh kubu Prabowo pada Pilpres 2019," pungkas Ace. (ikbal/tri)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait