Dewi Yull Menikah Lagi, Membantah Diam-diam

Kamis 31 Jan 2019, 07:39 WIB

DEWI YULL menjadi artis legenda yang tetap eksis di era 1980-an hingga 1990-an dan terus bertahan hingga kini. Artis berdarah Cirebon ini masih diundang nyanyi untuk instansi pemerintah dan perusahaan swasta (korporasi) yang ingin menduetkannya dengan orang orang sukses, yang mengalami masa masa romantis di era 1980-90-an. “Selalu saja, saya diminta nyanyi ‘Jangan Ada Dusta’ dan ‘Kau Bukan Dirimu’, ‘Kharisma Cinta’. Itu jadi lagu wajib! Dan diundangnya buat diduetin, ” katanya kepada ‘Pos Kota’, pekan lalu, dengan wajah semringah. Di usianya ke-57 Dewi Yull menyatakan rasa syukur dia masih disukai penggemarnya. Namanya dikenangkan selalu lewat duetnya dengan Broery Marantika (alm) dalam lagu ‘Jangan Ada Dusta’ (1996) dan lagu solonya, ‘Kau Bukan Dirimu (1994), ‘Kini Baru Kau Rasa’ (1993), dan ‘Rindu Yang Terlarang ‘ (1998). Dewi Yull juga dikenal sebagai pesinetron sukses, dan melesat namanya lewat peran Mbak Sri di serial Losmen (1986-89) dan dr. Sartika (1989-91). Dia main di 12 judul film, dan meraih dua nominasi FFI lewat film ‘Kembang Kertas’ 1984) dan ‘Penyesalan Seumur Hidup’ (1986). Lahir di kota Cirebon, 10 Mei 1961, nama aslinya Raden Ayu Dewi Pujiati. Ayahnya HRP Soendaryo adalah keturunan bangsawan dari Kesultanan Cirebon. Sedangkan ibunya Masayu Devi Hetimawati wanita keturunan bangsawan Melayu Palembang. Kakeknya adalah Raden Mas Tirto Adhi Soerjo, tokoh pelopor pers pribumi. Kisah tentang RM Tirto Adhi Soerjo dibukukan oleh sastrawan kondang Pramoedya AnantaToer dengan judul “Sang Pemula” (1985). Dewi Yull bukan hanya penyanyi bersuara merdu mendayu dayu, aktris dengan akting penuh totalitas, melainkan juga sosok Bunda yang tabah. Dia membesarkan anak-anaknya yang tuna tuna rungu. Beberapa bulan lalu dia kehilangan Gizca, putri sulungnya. Sangat tabah. MENIKAH LAGI Setelah berpisah dengan aktor Ray Sahetapy, tahun 2004 lalu, Dewi Yull mengaku sudah menikah lagi, tapi menolak tudingan menikah diam diam. “Saya memang tidak mempublikasikannya, tapi juga tidak menyembunyikannya, “ katanya. Nasehat dari anak-anaknya lah yang membuatnya dia tidak heboh memamerkan pernikahannya. “Anak anak saya agak trauma sama publikasi kehidupan pribadi, “ katanya. Tentang komentar miring di media sosial, Dewi mengaku menggunakan “jurus maklum”. “Pokoknya Maha Benar Netizen dengan segala komentarnya. Jadi, ya, pakai ‘jurus maklum’ saja, “ selorohnya. Diwawancarai ‘Pos Kota’, di lokasi suting film laga berjudul ‘Elang’ produksi PT. Mega Arjuna Film di stadion Pandansari, Bogor, pekan lalu, Dewi Yull mendapat peran sebagai seorang ibu yang mengidap Alzheimer. Untuk film, katanya, dia ingin menerima tawaran satu dua judul saja dalam setahun. Ketika ditanya apa beda suting film dulu sama sekarang? Dewi menjawab, “relatif sama. Tapi kalau sinetron beda. Dulu pakai latihan, dan lama. Ada ‘coaching’ juga dari orang teater, kayak film sekarang, “ ungkapnya. “Kalau sinetron sekarang ‘kan instan, malah skrip-nya dikasi di hari yang sama di lokasi. Semua pemain sudah dianggap bisa akting. “Saya menghindari itu. Saya pernah terima tawaran sinetron ‘striping’ dan tobat, “ ungkapnya. “Buat saya itu bukan berkarya, tapi buat cari uang, buat nabung. Kerjanya luar biasa. Cocoknya buat anak muda yang tulangnya masih kuat, ” paparnya dengan senyum. “Film itu efeknya besar dibanding nyanyi, “ kata Dewi Yull. “Kalau nyanyi uangnya besar, “ selorohnya. “Becandaaa !” pekiknya. - dimas

News Update